Kemenhub Upayakan Bandara di Palu Kembali Normal dalam 3 Pekan

1 Oktober 2018 10:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi. (Foto: Lutfan Darmawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi. (Foto: Lutfan Darmawan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kementerian Perhubungan berupaya untuk memperbaiki landasan Bandara Mutiara SIS Al-Jufri, Palu, Sulawesi Tengah. Landasan yang rusak sepanjang 500 meter itu diharapkan dapat kembali berfungsi normal paling lama tiga pekan mendatang.
ADVERTISEMENT
"Kami secara bertahap membuat proses recovery. Pertama kali kami fungsikan dengan terbatas. Hari-hari mendatang ini kami fungsikan secara komersial karena fungsi-fungsi komersial sudah berjalan. Dan dalam dua atau tiga minggu mendatang sudah berfungsi persis sama seperti sebelumnya," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai upacara kesaktian pancasila di Lubang Buaya, Jaktim, Senin (1/10).
Menurutnya, saat ini bandara tersebut masih bisa dilalui oleh sejumlah pesawat berukuran kecil. Masih ada 2.000 meter landasan udara yang bisa digunakan.
"Pagi ini kami sudah pastikan Bandara Mutiara sudah berfungsi. Kami pastikan 2.000 meter itu sudah berfungsi. Kemudian kami pastikan ATC (air traffic control)-nya sudah berfungsi. Nah ini kami memang upayakan bandara ini berfungsi karena memang bantuan logistik dan kemanusiaan lebih efektif melalui udara," ujar Budi Karya.
Kondisi terbaru runway Bandara Palu. (Foto: Dok. KSP)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi terbaru runway Bandara Palu. (Foto: Dok. KSP)
ADVERTISEMENT
Budi mengatakan, saat ini bantuan logistik sudah dikerahkan, begitu juga bantuan kemanusiaan dan penerbangan komersial. Namun, pesawat yang bisa mendarat hanya pesawat berukuran kecil saja.
"Karena kualifikasi 2.000 meter itu membatasi jenis pesawat ATR dan 737 jadi semulanya ada 40 take off-landing jadi 20 take off-landing. Tapi 20 lainnya itu digunakan oleh TNI, untuk pesawat Hercules," ujar Budi.
Sedangkan untuk wilayah Donggala, saat ini akses bantuan disalurkan melalui jalur darat. "Untuk Donggal sudah bisa diakses memang ada jalan tertentu yang tidak bisa menggunakan jalan utama, jadi kita gunakan jalan alernatif," kata Budi.