Kemenkes Bentuk UPTD untuk Kembangkan Pengobatan Tradisional

25 April 2019 13:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi obat herbal. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi obat herbal. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Bali kini tengah serius membina dan memajukan pengobatan tradisional. Untuk itu, Kementerian Kesehatan membentuk Unit Pelaksanaan Teknis Daerah (UPTD) Kesehatan Tradisional, Dinas Kesehatan Bali.
ADVERTISEMENT
Pembentukan UPTD Kesehatan Tradisional ini merupakan implementasi dari Permenkes Nomor 15 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer.
Pembentukan UPTD kesehatan tradisional ini sendiri merupakan impelentasi dari Permenkes Nomor 15 Tahun 2018 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer. Kepala UPTD Kestrad Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Putri Mahadewi, mengatakan pembentukan UPTD ini untuk mengatur seluruh aturan medis terkait kesehatan tradisional.
"Jadi kemarin sudah juga Pak Wagub, Pak Wali Kota mengatakan arah kebijakan pemda provinsi Bali adalah mengembangkan tradisional. Mengapa tadisional? Karena yang empiris banyak, kemudian yang secara aturan Kementerian Kesehatan itu ada tetapi masih terserak di mana-mana. Kita mencoba adalah UPTD ini," kata Putri di Bangli, Bali, Kamis (25/4).
UPTD Kesehatan Tradisional resmi dibentuk pada 6 Februari 2019. Dengan dibentuknya UPTD ini, diharapkan dapat mewujudkan pelayanan kesehatan tradisional dan pelayanan olahraga yang berkualitas, bermutu, aman, dan bermanfaat dalam upaya mewujudkan Nangun Sat Kerthi Loka Bali.
ADVERTISEMENT
Putri menjelaskan konsep dari UPTD ini bukan untuk menyembuhkan pasien yang sakit, melainkan sebagai pencegahan kepada masyarakat agar tidak sakit. Begitu juga dengan melengkapi pengobatan medis yang dijalani oleh pasien.
"Kalau dengan medis, ya kita itu bekerja pada sisi sehat, itu dulu konsep kami. Karena kami bekerja di konsep sehat, kami adalah promotif, preventif mencegah. Sehingga sistem kerja kami adalah yang datang ke situ orang sehat menjadi tetap sehat, yang sehat menjadi bugar itu," jelasnya.
"Posisi kami itu adalah komplemen, menguatkan nutrisi pasien dengan herbal atau ramuan. Itu bukan obat, tapi nutrisi. Sehingga si pasien menjadi kuat, sehingga efek dari obat itu benar-benar berfungsi," tambahnya lagi.
Nantinya, UPTD Kesehatan Tradisional ini juga akan membina calon jemaah haji dari segi kesehatan sebelum diberangkatkan ke tanah suci. Apalagi di Kota Denpasar dan Badung ada banyak masyarakat calon jemaah haji yang akan berangkat ke tanah suci. Sehingga kebugaran fisik mereka harus dijaga.
ADVERTISEMENT
"Jadi kota Denpasar dan Badung kan banyak calon-calon jemaah haji yang akan naik haji. Ini sebelumnya kita sudah persiapkan di Bali. Kanwil agamanya itu sudah mempersiapkan bahwa haji itu harus bugar seperti itu," ujarnya.
Nantinya, calon jemaah haji akan mendapatkan fasilitas cek kebugaran. Jika di antara calon jemaah haji ditemui ada yang sedang dalam kondisi tidak bugar, maka tugas UPTD Kesehatan Tradisional ini adalah memberikan terapi dan latihan fisik untuk mengembalikan kebugaran mereka.
"Jadi begitu beliau-beliau itu dipersiapkan, katakanlah mau siap untuk diberangkatkan seperti itu, kami lakukan cek kebugaran terhadap semua haji yang akan diberangkatkan. Nah kalau misalnya beliau-beliau itu tidak bugar, lalu kita membantu dengan memberikan terapinya dengan latihan fisik. Itu tugas kami," pungkasnya.
ADVERTISEMENT