Kemenkes Kerja Sama dengan Singapura untuk Antisipasi Cacar Monyet

27 Mei 2019 12:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang anak terinfeksi Monkeypox di Afrika, yang mendapatkan pengobatan. Foto: AFP
zoom-in-whitePerbesar
Seorang anak terinfeksi Monkeypox di Afrika, yang mendapatkan pengobatan. Foto: AFP
ADVERTISEMENT
Kasus cacar monyet atau monkeypox yang menjangkiti seorang WN Nigeria di Singapura menghebohkan masyarakat Indonesia. Menteri Kesehatan, Nila F Moeloek, mengatakan, pihaknya tengah mempersiapkan kerja sama dengan Kementerian Kesehatan Singapura guna mengantisipasi penyebaran cacar monyet ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Seperti cacar monyet itu kan yang kita takutkan. Kami sudah bicara sama menteri, ketemu dengan Menteri Kesehatan Singapura. Kebetulan kita lagi dibikin MoU dengan Singapura, dan saya juga nanyain tentang itu,” ujar Nila usai mengecek kesiapan ambulans menjelang Lebaran 2019 di kantor Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Senin (27/5).
Menteri Kesehatan, Nila Moeloek Foto: Fitra Andrianto/kumparan
Ia menganggap penanganan di Singapura terhadap pasien yang terdampak cacar monyet sangat baik. Sehingga ia berharap dengan melakukan hal serupa, bisa mengantisipasi penyebaran penyakit itu di Indonesia.
“Ternyata di singapura itu bagus sekali menanganinya. Jadi orang yang terkena itu diisolasi, dan orang yang kira-kira mendekati itu juga diawasi. Teratasi ya mudah-mudahan,” ujarnya.
Petugas sedang memindai salah satu penumpang asal Singapura. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
Nila memastikan Kemenkes saat ini telah melakukan antisipasi terhadap penyebaran cacar monyet di Indonesia. Salah satunya dengan memindai suhu badan penumpang dari luar negeri di pelabuhan dan bandara melalui Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).
ADVERTISEMENT
“Kami juga punya namanya Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Kita coba meminimalkan, tentu juga kita saring. Mobilisasi manusia ini kan cepat sekali, hari ini jam ini kamu di sini, tapi nanti jam 1 kamu mungkin udah ada di Singapura,” lanjutnya.
Seorang petugas sedang mengoperasikan alat pemindai suhu tubuh bernama thermo scanner di Bandara Internasional Husein Sastranegara, Bandung. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Nila mengingatkan masyarakat agar lebih hati-hati saat berinteraksi dengan hewan peliharaan, termasuk monyet.
“Cacar monyet ini asalnya ya namanya juga monyet, dari monyetkan jadinya. Nah bagaimana caranya dari monyet bisa ke manusia? Biasanya kena cakarnya dia atau kena darahnya masuk dari situ. Kita tolong hati-hati juga,” jelasnya.
“Karena penyakit menular ini dari binatang cukup banyak. Dari 10 penyakit infeksi, 6 dari binatang. Jadi saya minta hati-hati jugalah, pakai sarung tangan,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT