Kemenperin Tawarkan 4 Kawasan Industri untuk Perusahaan Jepang

9 Juli 2017 13:05 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Industri Kendal (Foto: jababeka.com)
zoom-in-whitePerbesar
Industri Kendal (Foto: jababeka.com)
ADVERTISEMENT
Kementerian Perindustrian menawarkan sejumlah kawasan industri di Indonesia yang dinilai potensial untuk menjadi tempat perusahaan-perusahaan Jepang menanamkan investasinya.
ADVERTISEMENT
Ada empat kawasan industri di Indonesia yang ditawarkan untuk menampung investasi dari perusahaan Jepang, yakni kawasan industri di Dumai Riau, kawasan industri Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Gresik, kawasan industri di Kendal, dan kawasan industri di Bontang Kalimantan Timur.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia sangat potensial bagi pasar dan bisnis Jepang. berbagai peluang investasi tersebut dia sampaikan saat melakukan lawatan ke Jepang pada Sabtu kemarin.
"Kami berharap industri-industri dari Jepang seperti yang bergerak di bidang pengolahan mineral logam, pembangkit listrik, gasifikasi batu bara, petrokimia, dan kaca berinvestasi di Indonesia pada lokasi-lokasi kawasan industri yang telah disiapkan," kata Airlangga dalam keterangan tertulisnya Minggu (9/7).
Ada dua perusahaan yang dikunjungi Airlangga saat di Jepang, yakni Japan External Trade Organization (Jetro) dan Sojitz Corporation. Dia mengajak kedua perusahaan tersebut untuk meningkatkan investasinya di Idnonesia
ADVERTISEMENT
Berikut empat kawasan industri yang ditawarkan Kementerian Perindustrian kepada Jepang:
1. Kawasan industri Dumai di Riau yang telah dilengkapi pembangkit listrik dengan kapasitas 50 MW, terminal CPO, dan pengolahan limbah. Kawasan ini dapat digunakan untuk pengembangan industri gasifikasi batu bara dan oleo chemical.
2. Kawasan Industri JIIPE di Gresik dengan total area seluas 2.933 hektare telah didukung power plants sebesar 23 MW dan 500 MW, serta residensial area dan pelabuhan. Kawasan ini didorong sebagai kawasan untuk heavy industry dan permesinan.
3. Kawasan industri di Kendal seluas 2.700 hektare sangat memiliki nilai produktivitas yang tinggi karena berdekatan dengan pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Di kawasan ini akan dibangun industri furniture, industri makanan dan industri garmen.
ADVERTISEMENT
4. Kawasan industri Bontang di Kalimantan Timur seluas 265,6 hektare. Kawasan ini akan dikembangkan untuk industri gasifikasi batu bara, jasa minyak, dan gas di kawasan tersebut