Kemensos RI Beri Santunan pada Korban Ledakan Sumur Minyak di Aceh

4 Mei 2018 12:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kemensos dan korban ledakan sumur minyak Aceh. (Foto: Zuhri Noviandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kemensos dan korban ledakan sumur minyak Aceh. (Foto: Zuhri Noviandi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kementerian Sosial RI mengunjungi lokasi ledakan sumur minyak Desa Pasi Putih, kecamatan Rantau Peureulak, Aceh Timur, Jumat (4/5). Dalam kunjungan tersebut, Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos, Hari Hikmat, memberikan santunan pada keluarga korban.
ADVERTISEMENT
Santunan diberikan pada ahli waris 22 korban meninggal berupa uang tunai sebesar Rp 15 juta per orang, sementara 36 korban luka menerima Rp 5 juta per orang.
"Santunan diberikan melalui rekening ahli waris. Akan ditransfer besok ke rekening penerima” ujar Hari saat pemberian santunan di halaman Mesjid Besar Al- Abrar Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Jumat (4/5).
Selain memberikan santunan untuk korban, Kemensos juga memberikan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar sebesar Rp 247.050.000. Sehingga total bantuan yang diberikan dalam kesempatan ini adalah Rp 757.050.000.
Kemensos dan korban ledakan sumur minyak Aceh. (Foto: Zuhri Noviandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kemensos dan korban ledakan sumur minyak Aceh. (Foto: Zuhri Noviandi/kumparan)
Hari berharap insiden ledakan sumur minyak tersebut dapat menjadi pelajaran dan tidak terulang kembali. “Diharapkan ke depan ada upaya penanganan secara terpadu dan menyeluruh," pungkas Hari.
ADVERTISEMENT
Bupati Aceh Timur Hasballah bin M Thaib yang ikut hadir dalam pemberian santunan mengatakan, penambang minyak ini seperti penambang sumur air, artinya ini sudah menjadi mata pencaharian.
“Sebagian banyak dari korban adalah masyarakat yang melihat kejadian” ujar Hasballah dalam sambutannya.
Hasballah meminta pada pemerintah dan Mensos agar masyarakat Desa Pasi Putih dimasukkan ke kelompok kerja penambang atau ke kelompok usaha bersama.
“Saya ingin masyarakat ini ada lapangan kerja baik di sektor pertambangan maupun di sektor lain” harapnya.
Hasballah menginginkan adanya penambanan kuota KUBE (Kelompok Usaha Bersama), sehingga warga yang mata pencahariannya petani dan berkebun bisa meningkatkan penghasilannya.
“Kami butuh tambahan KUBE dan tambahan warga PKH (Program Keluarga Harapan) sampai saat ini 24 ribu, dan mudah-mudahan mencapai 50 ribu orang," kata Hasbalah.
ADVERTISEMENT