Kemensos Siapkan Rp 15 Juta untuk Korban Tewas Tsunami Selat Sunda

Polisi dan relawan mengevakuasi korban tewas akibat tsunami yang tertimbun di bawah reruntuhan di kawasan Carita, Banten, Senin (24/12/2018). (Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Kementerian Sosial menjadi salah satu lembaga negara yang aktif dalam penanganan korban bencana tsunami di Selat Sunda. Dalam hal ini, Kemensos menyiapkan santunan sebesar Rp 15 juta untuk setiap korban meninggal dunia yang diberikan kepada keluarga korban. Namun, sebelum dana santunan tersebut dicairkan pihaknya masih menunggu data resmi dari pemerintah daerah setempat.

"Nanti santunan akan diberikan untuk satu orang itu ada Rp 15 juta, kita sedang menunggu data dari pemerintah daerah," katta Sekjen Kemensos, Hartono Laras, di kantor Kementerian Sosial RI, Salemba, Jakarta Pusat, Jumat (28/12).

Dia menyampaikan, saat ini dana untuk santunan sudah disiapkan semua. Tetapi, belum bisa disalurkan karena data lengkap terkait korban belum tersedia.

"Kiita sedang menunggu data dari pemerintah daerah yang akan dilakukan validasi dan verifikasi dan terus disampaikan ke kementerian pusat dan disampaikan kepada rekening masing-masing keluarga yang akan menerima santunan," ujarnya.

Personel TNI bersama relawan mencari korban tsunami dari balik reruntuhan rumah di Sumur Pesisir, Pandeglang, Banten, Senin (24/12/2018). (Foto: ANTARA FOTO/Aurora Rinjani)

Dia kemudian menyampaikan, berdasarkan update terakhir, jumlah dana yang disiapkan sudah mencapai angka Rp 2 miliar. Dana ini sudah disalurkan secara simbolis kepada 9 orang.

"Tadi terakhir saya cek, anggaran untuk terkait korban tsunami yang di Selat Sunda itu sudah hampir Rp 2 miliar, dan itu kita teruskan. Pak Menteri sudah beri arahan sesuai dengan pemerintahan daerah. Kita akan melakukan langkah-langkah. Apa yang kemudian perlu menjadi tugas kewenangan dari Kemensos," ucap dia.

Sebelumnya, Kemensos telah membuat dapur umum di titik bencana untuk memasok asupan pangan kepada para korban bencana tsunami Selat Sunda. Kemensos bergerak dengan cepat setelah mendengar adanya kabar bencana tsunami terjadi dan menimbulkan banyak korban jiwa.