Kementerian Pariwisata Israel Sesalkan Kebijakan Pelarangan WNI Ziarah

10 Juni 2018 8:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Israel rayakan pembukaan kedubes AS. (Foto: REUTERS/Ammar Awad)
zoom-in-whitePerbesar
Warga Israel rayakan pembukaan kedubes AS. (Foto: REUTERS/Ammar Awad)
ADVERTISEMENT
Kebijakan pemerintah Israel melalui Kementerian Luar Negeri Israel, terkait warga Negara Indonesia (WNI) yang dilarang memasuki wilayah Israel per 26 Juni (8/6) menuai banyak komentar. Pasalnya, kebijakan tersebut akan berdampak pada sektor pariwisata di Israel. Termasuk berpengaruh terhadap biro perjalanan holyland ke Israel di Indonesia. seperti, Nazaret Travel yang berlokasi di Kalideres, Jakarta Barat.
ADVERTISEMENT
Pengelola Nazaret Travel Henri Handoko bersyukur kebijakan tersebut ditunda pelaksanaannya sampai 26 Juni 2018. Namun, ia tetap menyesalkan jika kebijakan tersebut benar-benar dilaksanakan.
“Tapi ya syukur aja, Mereka mau extend sampai 26 Juni pemerintah Israel. Itu ada beberapa holyland travel agent ada yang masih berangkat. Termasuk teman saya, di agen umrah tetap berangkat mereka enggak ngebatalin. Hampir samalah yang ngebatalin sama yang masih berangkat. Tapi kan yang masuk di atas 26 Juni udah enggak bisa,”kata Henri kepada kumparan saat ditemui di kantornya, Sabtu (9/6).
Ternyata bukan hanya Henri saja yang menyesali kebijakan itu, Kementerian Pariwisata Israel rupanya ikut menyayangkan adanya kebijakan tersebut. Devisa dari wisatawan Indonesia dinilai jadi faktor cukup besar terhadap pariwisata Israel. "Jadi Kementerian Pariwisata (Israel) menyayangkan keputusan dari Menteri Luar Negeri (Israel)," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Kemungkinan realisasi kebijakan tersebut semakin jelas dengan diperkuat pernyataan juru bicara Kementerian Luar Negeri, Immanuel Nahshon, yang mengatakan jika pemerintah tetap tidak membuka izin terhadap warga negara Israel untuk masuk ke Indonesia, maka hal yang sama akan dilakukan Israel hingga waktu yang tidak ditentukan.
“Ada juru bicara kementerian Luar Negeri Israel itu namanya Immanuel Nahshon dia kemarin ngasih statement kalau sampai di atas tanggal 26 Juni tidak ada keputusan dari pemerintah Indonesia untuk mengizinkan turis Israel ke Indonesia, maka setelah 26 Juni ini WNI dilarang untuk masuk ke Israel mengajukan visa lagi sampai waktu yang tidak ditentukan, mungkin bisa selamanya,” terangnya.
“Kita para agen ada asosiasi travel agent holyland itu pasti punya dampaknya karena grup Juni, grup yang akan berangkat di bulan depan setelah Juni banyak, otomatis akan di-cancel ya itu sih kendalanya,” imbuhnya.
Manager Nazaret Travel Henri Handoko (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Manager Nazaret Travel Henri Handoko (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
Sementara itu, Henri besama timnya yang berada di Israel terus berupaya meminta Kementerian Pariwisata Israel mampu memberi pertimbangan kepada Kementerian Luar Negeri Israel agar kebijakan tersebut tidak menghalangi jemaah Kristiani Indonesia untuk berziarah ke Israel.
ADVERTISEMENT
“Tim kita di Israel kita masih komunikasi, kita masih minta kebijakan dari pemerintah khususnya dari Kementerian Luar Negeri. Kita masih mengupayakan, kita juga mengundang pers loh di sana. Kita blow up masalah ini ke media di sini. Karena itu yang bisa kita lakukan, terus kita approaching Kementerian Turis karena travel agent punya hubungan baik dengan Kementerian Pariwisata. Karena Kementerian Pariwisata itu ada di pihak kita, kita berharap Kementerian Pariwisata lebih mendorong Kementerian Luar Negeri,” ungkapnya.
“Orang ke sana itu bener-bener (beribadah). Saya sangat menyayangkan keputusan Israel enggak mengizinkan. Karena kita di sana enggak maen-maen untuk ziarah. Semua kembali ke pemerintah Israel, semoga mereka dibukakan matanya ya,” sambungnya.