Kemlu: Rizieq Syihab Diperiksa Polisi Saudi Terkait Bendera Mirip ISIS

7 November 2018 11:57 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Juru Bicara Kemenlu Arrmanatha Nasir. (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Juru Bicara Kemenlu Arrmanatha Nasir. (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kementerian Luar Negeri RI mengatakan Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab (HRS) sempat diperiksa kepolisian Saudi karena "bendera mirip ISIS" terpasang di depan rumahnya. Penahanan dilakukan setelah mendapatkan laporan dari warga Saudi.
ADVERTISEMENT
Juru bicara Kemlu RI Arrmanatha Nasir mengatakan aduan penahanan HRS oleh aparat keamanan diterima Kemlu pada Senin, 5 November 2018. Kemlu lantas meminta Pejabat Fungsi Konsuler KJRI Jeddah untuk melakukan penelusuran.
"Pada tanggal 5 November 2018 Kemlu menerima pengaduan dari sejumlah pihak mengenai penahanan seorang WNI a.n. Muhammad Rizieq Syihab (MRS) oleh aparat keamanan Arab Saudi di Makkah," kata Arrmanatha dalam keterangan persnya pada Rabu (7/11).
Setelah dilakukan penelusuran, diketahui HRS tengah dimintai keterangan oleh aparat keamanan Saudi di Makkah karena bendera mirip ISIS di depan rumahnya.
"Dari hasil penelusuran diperoleh konfirmasi bahwa MRS sedang dimintai keterangan oleh aparat keamanan Arab Saudi di Makkah, atas dasar laporan warga negara Saudi yang melihat bendera yang diduga mirip dengan bendera ISIS terpasang di depan rumah MRS di Makkah," lanjut Arrmanatha lagi.
Habib Rizieq diperiksa polisi Arab. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Habib Rizieq diperiksa polisi Arab. (Foto: Dok. Istimewa)
Arrmanatha mengatakan Pejabat Fungsi Kekonsuleran KJRI Jeddah telah memberikan pendampingan kekonsuleran kepada HRS. Arrmanatha mengatakan, "hukum dan aturan setempat harus dihormati".
ADVERTISEMENT
"Informasi terakhir yang diterima MRS telah dizinkan oleh otoritas keamanan Saudi untuk kembali ke rumahnya di Makkah pada sekitar 20:00 tadi malam," kata Arrmanatha.
Jubir FPI Munarman sebelumnya membenarkan laporan adanya bendera mirip ISIS itu. Dia mengatakan bendera tersebut dipasang oleh orang yang tidak bertanggung jawab agar Rizieq mengalami kesulitan dari pihak keamanan di Saudi.
"Bendera dipasang oleh tukang fitnah, ada operasi false flag terhadap HRS di Mekkah saat ini. Mereka berharap dengan adanya peristiwa tersebut HRS mendapatkan kesulitan dari pihak keamanan Saudi," ujar Munarman.
"Jadi memang sungguh jahat para tukang fitnah tersebut. Tak cukup mereka memfitnah HRS di Indonesia, namun terus mereka lakukan fitnah hingga HRS berada di Saudi. Tujuannya hanya satu, yaitu HRS mendapatkan kesulitan dan mereka para tukang fitnah berharap celaka ke HRS," tambah dia lagi.
ADVERTISEMENT