Kemlu soal Hubungan dengan Malaysia: Kadang Tegang, Kadang Seru

18 Juli 2018 18:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jubir Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir dan Direktur Asia Tenggara, Deni Abdi. (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jubir Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir dan Direktur Asia Tenggara, Deni Abdi. (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sama seperti Perdana Menteri Mahathir Mohamad, Menteri Luar Negeri baru Malaysia Saifullah Abdullah memilih Indonesia sebagai negara pertama yang dikunjunginya secara resmi.
ADVERTISEMENT
Direktur Asia Tenggara Kementerian Luar Negeri Denny Abdi menyebut lawatan Saifullah pada Senin (23/7) mendatang akan semakin memperkuat pandangan bahwa hubungan Indonesia-Malaysia amat dekat. Kedekatan tersebut pun tak bisa dipungkiri terkadang menimbulkan gesekan.
"Kunjungan pertama sejak ia dilantik. Ini menunjukkan arti penting kedua negara. Mungkin ketika kita membaca berita, melihat berbagai berita kedua negara, kadang kita lihat unik, kadang tegang, kadang seru, tapi pada saat yang sama kedekatan ini terasa arti penting kunjungan," terang Denny konferensi pers di kantor Kemlu, Jakarta, Kamis (18/7).
Denny menambahkan, di Indonesia Saifullah direncanakan bertemu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Persoalan TKI akan jadi poin utama pembahasan kedua Menlu.
Pembahasan TKI merupakan tindak lanjut dari pembicaraan antara PM Mahathir dan Presiden Joko Widodo yang bertemu di Istana Bogor beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
"TKI kita yang terus bertambah memberikan kontribusi kepada kedua negara. Mahathir juga bilang bahwa pemerintah Indonesia berupaya mencari cara untuk pendidikan anak-anak Indonesia yang ada di Malaysia," jelas Denny.
Selain itu, Saifullah dan Retno juga direncanakan membahas konservasi badak Sumatra kedua negara.
"Salah satu yang bisa dilakukan bersama dengan Malaysia adalah konservasi badak Sumatera," pungkasnya.