Kemlu: WNI Belum Terindikasi Terlibat Bom Bunuh Diri di Filipina

31 Juli 2018 17:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bom (Foto: Yagi Studio)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bom (Foto: Yagi Studio)
ADVERTISEMENT
Perwakilan RI di Filipina telah menjalin kontak dengan pemerintah setempat untuk mengkonfirmasi dugaan seorang WNI menjadi pelaku bom bunuh diri di Filipina Selatan.
ADVERTISEMENT
Keterangan tersebut disampaikan oleh Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Lalu Muhamad Iqbal. Dia mengatakan, kemungkinan tidak ada WNI yang terkait insiden itu.
"Kemlu telah meminta KJRI Davao meminta informasi resmi apakah ada WNI yang menjadi korban atau diduga pelaku dalam bom Basilan. Sejauh ini otoritas setempat belum mengindikasikan adanya WNI sebagai korban maupun pelaku," ucap Iqbal, Selasa (31/7).
Dugaan keterlibatan WNI dalam insiden yang menelan 11 korban tewas, disampaikan oleh seorang sumber militer Filipina.
Dilansir Manila Bulletin, sumber militer tersebut menduga sopir mobil pembawa bom yang meledak di pos pemeriksaan militer di Basilan berkewarganegaraan Indonesia.
Menurut keterangan juru bicara Angkatan Darat Filipina Edgard Arevalo serangan bom bunuh diri Basilan dilakukan oleh kelompok Abu Sayyaf. Grup teror itu diketahui terkait dengan kelompok ISIS.
ADVERTISEMENT
"Dari pembicaraan antara komandan Wesmincom pelaku serangan adalah anggota kelompok Furuji Indama," sebut Arevalo. Indama merupakan pemimpin Abu Sayyaf di wilayah Basilan.
Kejadian pengeboman di Basilan terjadi selang sehari usai Presiden Rodrigo Duterte menyatakan siap membuka dialog dengan Abu Sayyaf. Pembicaraan dilakukan untuk mengakhiri pemberontakan dan tindakan ekstrem kelompok tersebut.