Kena Tipu, Wanita Hong Kong Tak Dapat Kerja Malah Jadi Istri Orang

30 Agustus 2018 18:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pernikahan (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pernikahan (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Nasib nahas meninpa seorang wanita Hong Kong. Jauh-jauh pergi ke Fuzhou di China, bukan pekerjaan yang didapatnya ia malah harus berhadapan dengan kenyataan pahit.
ADVERTISEMENT
Perempuan 21 tahun itu ditipu habis-habisan. Di China perempuan tersebut menjadi korban penipuan yang membuat dirinya menjadi istri sah seorang tak dikenal.
Kisah tersebut bermula saat perempuan yang namanya dirahasiakan itu ditawari bekerja menjadi event organizer (EO) pernikahan di kota Fuzhou. Senang mendapat kabar tersebut ia pun pada Juni lalu berangkat ke kota itu.
Setelah tiba di Fuzhou, korban disuruh untuk ikut pelatihan 'pura-pura menikah'. Di pelatihan tersebut terdapat suatu sesi korban dan suami palsunya menandatangani dokumen pernikahan di kantor pemerintah lokal setempat.
Awalnya wanita tersebut mengira dokumen itu palsu. Ternyata dugaannya salah besar, dokumen pernikahan yang ditandatanganinya asli dan dia pun resmi menjadi istri orang.
Mengetahui dirinya ditipu, korban marah besar. Ia langsung meminta pertolongan kepada Federasi Persatuan Dagang Hong Kong (FTU) dan beberapa guru sekolah untuk mengumpulkan sejumlah barang bukti di China.
ADVERTISEMENT
Tindakan itu dilakukan karena kepolisian China saat korban pertama kali melaporkan aksi ini, sama sekali tak mau merespons laporan tanpa ada bukti.
"Tak ada uang saya yang hilang, tapi kerugian besar saya rasakan adalah rekam jejak saya sudah menjadi seorang yang pernah menikah," sebut korban seperti dikutip dari Strait Times, Kamis (30/8).
Hingga kini, korban statusnya masih sebagai istri orang dan pernikahannya tetap dianggap sah.
Dilansir media lokal SCMP kemungkinan besar, untuk menyelesaikan masalah satu-satunya opsi adalah perempuan tersebut harus mengambil prosedur cerai.
Namun, yang jadi masalah sampai sekarang korban tidak tahu identitas pria dan alamat pria yang tak sengaja dinikahinya.
Diduga kuat aksi penipuan dilakukan agar warga China itu bisa tinggal dan bekerja di Hong Kong. Sebab, dalam aturan Hong Kong, hanya warga China yang mempunyai pasangan orang Hong Kong saja yang boleh tinggal di wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT
Dari data yang dimiliki Kepolisian Hong Kong rata-rata setiap tahunnya ada 1000 kasus penipuan pernikahan lintas batas yang menimpa warga Hong Kong. Modusnya pun beragam dan kerap berubah-ubah.
"Ini adalah bentuk penipuan pernikahan baru, saya merasa kecewa dan tak percaya tindakan ini masih terjadi di Hong Kong modern," sebut Direktur Komite Hak FTU Tong Kang Yiu.