Kepada Jokowi, PM China Tegaskan Tak Akan Pindahkan Kedubes Palestina

7 Mei 2018 16:33 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PM China Li dan Presiden Jokowi di Istana Bogor (Foto: Antara/Puspa Perwitasari)
zoom-in-whitePerbesar
PM China Li dan Presiden Jokowi di Istana Bogor (Foto: Antara/Puspa Perwitasari)
ADVERTISEMENT
Pertemuan dengan Perdana Menteri China Li Keqiang digunakan Presiden Joko Widodo untuk menggalang dukungan dalam isu Palestina, terutama soal pemindahan Kedutaan Besar AS ke Yerusalem. Dalam pertemuan tersebut, PM Li menyampaikan komitmen China untuk tidak ikut memindahkan Kedutaan mereka di Israel.
ADVERTISEMENT
"Tadi Presiden menyampaikan mengenai Palestina. Kita memang terus menggalang posisi dari negara-negara di dunia agar mendukung perjuangan bangsa Palestina," kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi yang ditemui usai pertemuan Jokowi dan Li di Istana Bogor, Senin (7/5).
Sejak akhir Desember lalu, Presiden Donald Trump mengungkapkan rencana memindahkan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem. Pada rencananya, Trump akan memindahkan Kedubes AS secara simbolis mulai pekan depan.
Langkah Trump ini menuai kecaman dari seluruh dunia, salah satunya melalui voting di Majelis Umum PBB yang menghasilkan resolusi yang menentang rencana Trump. Resolusi ini disetujui oleh 128 negara, termasuk China.
Papan jalan Kedutaan Besar AS di Yerusalem. (Foto: Reuters/Ronen Zvulun)
zoom-in-whitePerbesar
Papan jalan Kedutaan Besar AS di Yerusalem. (Foto: Reuters/Ronen Zvulun)
Retno mengatakan, Indonesia terus menjalin jaringan yang kuat untuk mendapat dukungan dalam isu Palestina. Salah satunya dengan cara melobi negara-negara agar tidak mengikuti langkah AS.
ADVERTISEMENT
"Kita dorong terus menjalin networking yang kuat dan meminta negara lain untuk tidak mengikuti keputusan Amerika," kata Retno.
Dalam hal ini, lanjut dia, PM Li menyatakan China tidak akan memindahkan Kedutaan Besar mereka ke Yerusalem.
"Sejauh ini dia tidak akan memindahkannya," lanjut Retno.