Kepada Trump, Kim Jong-un Janji Tidak Akan Uji Nuklir Lagi

28 Februari 2019 15:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un (kanan) dan presiden Amerika Serikat Donald Trump (kiri) selama pertemuan bilateral di Hotel Metropole, Hanoi, Vietnam, Kamis, (28/2). Foto: REUTERS / Leah Millis
zoom-in-whitePerbesar
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un (kanan) dan presiden Amerika Serikat Donald Trump (kiri) selama pertemuan bilateral di Hotel Metropole, Hanoi, Vietnam, Kamis, (28/2). Foto: REUTERS / Leah Millis
ADVERTISEMENT
Pertemuan Donald Trump dengan Kim Jong-un bukannya tidak menghasilkan apa-apa. Menurut Presiden Amerika Serikat itu, ada hasilnya, yaitu janji Kim untuk tidak melakukan uji nuklir atau rudal lagi.
ADVERTISEMENT
"Dia mengatakan tidak akan melakukan uji roket atau rudal atau apapun yang berkaitan dengan nuklir lagi. Saya percaya itu," kata Trump dalam konferensi pers yang disiarkan langsung usai pertemuan dengan Kim Jong-un di Hanoi, Vietnam, Kamis (28/2).
Uji nuklir dan rudal Korut memicu kekhawatiran negara-negara tetangga seperti Korea Selatan dan Jepang. Uji senjata nuklir Korut dilakukan pada September 2017, memicu gempa 6,3 Magnitudo yang dirasakan negara tetangga.
Ketika itu, Pyongyang mengklaim berhasil menguji bom hidrogen yang jauh lebih dahsyat dari bom atom yang pernah dijatuhkan AS di Hiroshima dan Nagasaki pada Perang Dunia II. Celakanya lagi, bom itu bisa dipasangkan di rudal balistik yang jarak tempuhnya bisa mencapai wilayah AS di Pasifik.
ADVERTISEMENT
Namun 2018 menjadi saat-saat tenang karena Korut tidak melakukan uji nuklir. Dalam pertemuan pertama dengan Donald Trump di Singapura Juni tahun lalu, Korut sepakat denuklirisasi dan memulai proses perdamaian. Namun AS tidak puas dengan denuklirisasi Korut.
Pertemuan kedua Trump dengan Kim di Hanoi pekan ini berakhir tanpa kesepakatan. Trump mengatakan, AS menolak mentah-mentah permintaan Kim untuk mencabut seluruh sanksi terhadap Korea Utara. Penolakan ini membuat AS berpaling dari meja perundingan.
"Mereka ingin sanksi dicabut seluruhnya. Kami tidak bisa melakukan itu. Mereka ingin porsi yang besar, tapi kami tidak bisa menghapuskan sanksi seluruhnya," kata Trump.