Kepala BIN Minta Mahasiswa Turut Aktif Menangkal Paham Terorisme

29 April 2018 9:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BIN Jenderal Budi Gunawan (Foto: M Agung Rajasa/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BIN Jenderal Budi Gunawan (Foto: M Agung Rajasa/Antara)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal (Purn) Budi Gunawan, memberikan kuliah umum di Kampus III Universitas Wahid Hasyim Semarang, pada Sabtu (29/4) lalu, di acara Munas VI Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTUN) se-Nusantara. Pada kesempatan itu, Budi menyampaikan materi mengenai 'meneguhkan peran serta Perguruan Tinggi NU, dalam menangkal radikalisme dan terorisme untuk memperkokoh NKRI'.
ADVERTISEMENT
Dalam sambutannya, Budi mengatakan bahwa negara Indonesia setelah masa Perang Dingin berada di tengah pertarungan ideologi yang mempengaruhi cara pandang masyarakat sebagai sebuah bangsa. Kontestasi ideologi-ideologi yang ada di berbagai negara telah melahirkan perebutan pasar dan pencarian ideologi alternatif. Perkembangan teknologi informasi saat ini juga dianggap telah memudahkan masyarakat untuk mencari nilai-nilai atau ideologi yang sesuai dengan keyakinannya.
"Bagi bangsa Indonesia yang majemuk dengan lebih dari 663 kelompok suku besar dan 652 bahasa. Pancasila sebagai ideologi perekat bangsa indonesia yang selama ini telah mempersatukan kebhinekaan Indonesia ketika mendapatkan ujian berat berupa gempuran dari ideologi-ideologi luar. Ancaman masuknya ideologi asing dapat menggoyahkan ketahanan ideologi nasional, dan berdampak pada kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara," kata Budi di Universitas Wahid Hasyim Semarang, Sabtu (29/4).
Menkominfo Rudiantara dan Kepala BIN Budi Gunawan  (Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
zoom-in-whitePerbesar
Menkominfo Rudiantara dan Kepala BIN Budi Gunawan (Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Budi mengungkapkan, untuk mengatasi hal itu, mahasiswa memiliki peran strategis dalam membentuk masyarakat madani. Sebab, menurutnya dalam berbagai gerakan perbaikan bangsa ini, umumnya juga dimotori oleh mahasiswa.
ADVERTISEMENT
"Sejarah membuktikan bahwa gerakan mahasiswa menjadi motor perubahan pada bangsa indonesia ini, seperti tritura tahun 1966 serta gerakan reformasi 1998," ucap Budi.
Sementara untuk menangkal paham radikalisme agar tidak tumbuh dan berkembang di Indonesia, diperlukan strategi nasional untuk memantapkan pancasila sebagai way of life bangsa. Budi menjelaskan fokus utama dalam strategi nasional pembinaan ideologi pancasila diarahkan pada upaya secara optimal dan komprehensif dalam internalisasi nilai-nilai pancasila kepada seluruh masyarakat, serta upaya defensif untuk proteksi ideologi pancasila dari serbuan ideologi asing dan pihak-pihak yang ingin mengganti ideologi Pancasila.
"Diperlukan kerja sama seluruh elemen bangsa dalam mendukung strategi nasional penguatan ideologi Pancasila sebagai benteng untuk membendung dan menangkal pengaruh paham-paham radikal di Indonesia sangat diperlukan. Terutama di seluruh perguruan tinggi agar kalangan muda potensial seperti mahasiswa dapat menjadi garda terdepan dalam menjaga keutuhan NKRI," jelas Budi.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, dalam menghadapi gempuran Ideologi luar Budi memaparkan, diperlukan strategi yang diterapkan untuk menangkal paham radikal yaitu dengan meningkatkan interaski sosial, melakukan pemberdayaan ekonomi lokal di lingkungan pesantren, dan memperkuat tolerasi dalam menjaga kerukunan di masyarakat.