Kepala BNPT Dukung Komando Gabungan TNI Ikut Berantas Teroris

17 Mei 2018 17:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BNPT Suhardi Alius (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BNPT Suhardi Alius (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius mendukung usulan pengaktifan kembali Komando Operasi Khusus Gabungan Tentara Nasional Indonesia (Koopssusgab TNI). Suhardi menilai keberadaan pasukan ini akan memaksimalkan upaya pencegahan dan penanggulangan aksi teror.
ADVERTISEMENT
"Kita dukung dong, sangat luar biasa itu," ujar Suhardi di kantor Kemenko PMK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (17/5).
"Apapun yang terbaik buat bangsa ini, harus kita lakukan dan kita dukung," lanjut dia.
Suhardi menilai Koopssusgab merupakan pasukan terbaik yang terdiri dari beberapa unit pasukan elite TNI. Ia pun memastikan kehadiran Koopssusgab tidak akan tumpang tindih dengan keberadaan pasukan dari Polri.
"Di BNPT ini, anggotanya dari AD, AL, Kepolisian, Kemenlu, BPKP, Kumham. Semua ada di situ, kebetulan saya polisi pimpinannya," jelasnya.
TNI Bantu Pencegahan aksi teror (Foto: Antara/Kornelis Kaha)
zoom-in-whitePerbesar
TNI Bantu Pencegahan aksi teror (Foto: Antara/Kornelis Kaha)
Suhardi mencontohkan di BNPT, ia yang berasal dari kepolisian menjabat sebagai kepala. Sementara deputinya ada yang berasal dari Kopassus.
"Direktur saya dari marinir, sekretaris saya dari AU. Artinya apa? Mereka sudah berperan semua. Peran itu sudah ada dan dia punya kemampuan teritorial," katanya.
ADVERTISEMENT
Namun, untuk teknis aturan, ia menyerahkan kepada institusi terkait. "Itu silakan diatur, itu keputusan politik," pungkasnya.
Ide untuk mengaktifkan kembali Koopssusgab muncul dari Kepala Kantor Staf Presiden Jenderal Moeldoko. Ia mengaku sudah menawarkan usulan ini kepada Presiden Joko Widodo dan disetujui. Pasukan ini muncul pertama kali pada tahun 2015 atau saat Moeldoko menjadi panglima. Namun, pasukan ini belum pernah dilibatkan dalam operasi penanganan teroris.