Keponakan Setya Novanto Mengaku Tak Terima Uang Proyek Bakamla

4 September 2018 17:22 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Irvanto Hendra Pambudi di Gedung KPK. (Foto: Aprilandika Hendra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Irvanto Hendra Pambudi di Gedung KPK. (Foto: Aprilandika Hendra/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Keponakan Setya Novanto, Irvanto Hendra Pambudi, membantah telah menerima uang ratusan ribu dolar Singapura dari staf anggota DPR Fayakhun Adriadi yang bernama Agus Gunawan. Fayakhun se
ADVERTISEMENT
Sebelumnya Agus mengaku pernah memberikan uang sekitar 100 - 500 ribu dolar Singapura kepada Irvanto di showroom milik Irvanto di kawasan Jakarta Selatan. Uang itu diduga uang suap terkait dengan pembahasan dan pengesahan anggaran Bakamla dalam APBN-P tahun 2016.
"Enggak ada (uang itu), enggak ada," kata Irvanto usai menjalani sidang sebagai terdakwa kasus dugaan korupsi proyek e-KTP di Pengadilan Tipikor Jakarta, Selasa (4/9).
Kendati membantah penerimaan uang terkait proyek di Bakamla, Irvanto mengakui bahwa mengenal Agus sebagai stafnya Fayakhun. Menurutnya, perkenalan itu dimulai ketika Fayakhun menyuruh Agus untuk membayar uang pembelian kendaraan Fayakhun kepadanya.
"Fayakhun kan beli motor sama saya. Ya kan dia sering bayar motor, Agus yang disuruh-suruh," kata Irvanto.
ADVERTISEMENT
Ketika dikonfirmasi terkait uang ratusan ribu itu untuk membayar motor. Irvanto mengaku tidak mengetahuinya.
"Oh enggak, beda urusan yang 500 (ribu dolar Singapura), saya enggak tahu (itu)," tegas Irvanto.
Sebelumnya, Agus mengungkapkap, telah disuruh Fayakhun untuk menitipkan tas berisi uang kepada Irvanto di showroom milik Irvanto.
"Saya sampaikan ada titipan dari bapak, tolong dicek. Setelah itu, Irvan buka tas, ada 5 bundel dolar Singapura. Kurang lebih 100 - 500 ribu dolar Singapura," ungkap Agus saat bersaksi untuk terdakwa Fayakhun di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (3/9).