Kesaksian Dubes RI di Arab Saudi saat Rudal Houthi Meledak
ADVERTISEMENT
Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel sempat menyaksikan momen ketika rudal dari milisi Houthi di Yaman memasuki Kota Riyadh. Rudal yang berhasil dihadang rudal patriot Arab Saudi, disebutnya sempat membuat kehebohan di kawasan Diplomatic Quarter.
ADVERTISEMENT
Agus menyebutkan, ledakan terjadi di langit Riyadh, terdengar suara gemuruh yang cukup besar. Suara itu sampai membuat kaca-kaca yang ada di Kedutaan Indonesia untuk Arab Saudi bergetar.
"Tiba-tiba ada suara menggelegar dan semua kaca bergetar. Saya turun dari lantai tiga dan HP saya berdering ada panggilan dari istri yang juga ketakutan suara gemuruh tersebut," kata Agus, dalam pernyatatannya yang diterima kumparan, Senin (25/6).
Selepas suara keras itu terdengar, Agus langsung berlari ke pos keamanan. Di sana dia mendapat informasi suara itu bersumber dari rudal Houthi yang dihantam rudal patriot Arab Saudi.
"Info dari pak Syamsuddin, security KBRI, barusan ada rudal yang dihadang oleh rudal patriot. Syamsudin tidak berhasil mengabadikan tabrakan rudal tersebut karena cahaya kilatan benturan yang menyilaukan mata," ujarnya.
Akibat tabrakan beberapa peluru kendali itu di udara, sejumlah pecahannya jatuh di Diplomatik Quarter Riyadh. Tidak ada korban akibat jatuhnya serpihan rudal itu. Setelah peristiwa pada Minggu (24/6) malam waktu Arab Saudi tersebut, kompleks tempat sejumlah kedutaan besar terletak diperketat penjagaannya.
ADVERTISEMENT
Untuk mengantisipasi serangan susulan yang mungkin saja terjadi, WNI yang berada di Najran dan Jizan, daerah perbatasan dengan Yaman, dievakuasi. Dua wilayah itu sudah terkena serangan rudal sebanyak 155 kali sejak konfrontasi Houthi dan Arab Saudi terjadi.
Mengenai perlindungan WNI, Menteri Dalam Negeri Arab Saudi Abdulaziz bin Saud bin Naif bin Abdulaziz Al Saud sudah mengirimkan surat ke Duta Besar Indonesia. Mereka berkomitmen melindungi warga negara asing dari serangan rudal tersebut.
Serangan rudal ke Riyadh ini adalah kali kelima. Serangan pertama terjadi pada 4 November 2017 yang menarget Bandara International King Khaled. Serangan kedua pada 19 Desember 2017, ketiga serangan 3 rudal pada 25 Maret 2018 dan menyebabkan tewasnya seorang WN Mesir akibat terkena pecahan rudal, serta ke empat serangan pada 9 Mei 2018.
ADVERTISEMENT