Kesaksian Kapolres soal Ular Besar yang Tewaskan Warga di Sultra

3 Juni 2019 11:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ular piton dibunuh warga usai menerkam nenek berusia 55 tahun. Foto: dok. Polres Buton, Sulawesi Tenggara
zoom-in-whitePerbesar
Ular piton dibunuh warga usai menerkam nenek berusia 55 tahun. Foto: dok. Polres Buton, Sulawesi Tenggara
ADVERTISEMENT
Ular piton yang melilit Wa Sago (55), warga Desa Kondowa, Pasarwajo, Kabupaten Buton, Sultra, hingga tewas rupanya bukan satu-satunya ular yang ada di desa tersebut.
ADVERTISEMENT
Kapolres Kabupaten Buton AKBP Andi Rahman mengatakan, dirinya juga kerap melihat ular besar kala melintasi desa tersebut. Itu karena, letak Desa Kondowa memang dikelilingi oleh hutan.
"Saya pun sering ketemu ular kalau di jalan. Gede-gede ularnya," kata Andi saat dihubungi kumparan, Senin (3/6).
Ular piton dibunuh warga usai menerkam nenek berusia 55 tahun. Foto: dok. Polres Buton, Sulawesi Tenggara
Andi menuturkan, keberadaan ular di sekitar Desa Kondowa memang bukanlah hal yang baru. Warga memang sudah terbiasa hidup berdampingan dengan ular. Persoalannya, kata dia, ular yang menampakan diri akhir-akhir ini jauh lebih banyak.
"Apalagi kan sekarang musim hujan, ular-ularnya keluar dari lubang untuk cari mangsa," tambahnya.
Peristiwa nahas yang menimpa Wa Sago memang menjadi pukulan tersendiri bagi warga di desa tersebut. Sago tewas dililit ular usai pulang dari kebun pada Minggu (3/6) sekitar pukul 17.30 Wita.
ADVERTISEMENT
"Kita hanya mengimbau warga, supaya kalau ke kebun berhati-hati. Minimal kalau ke kebun jangan sendirilah, berdua atau bertiga," tutup Andi.