Kesal Keburukannya Diungkap, Trump Sebut Mantan Stafnya "Anjing"

15 Agustus 2018 10:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Donald Trump. (Foto: REUTERS/Kevin Lamarque)
zoom-in-whitePerbesar
Donald Trump. (Foto: REUTERS/Kevin Lamarque)
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat Donald Trump marah besar setelah keburukannya diungkapkan dalam sebuah buku terbaru yang ditulis mantan staf Gedung Putih. Saking marahnya, Trump bahkan menyebut bekas orang dekatnya itu dengan kata kasar: "anjing".
ADVERTISEMENT
Kemarahan Trump muncul setelah buku yang ditulis Omarosa Manigault Newman itu dirilis pada Selasa (14/8) pekan ini. Dalam buku berjudul "Unhinged: An Insider's Account of the Trump White House", Newman mengungkapkan karakter buruk Trump yang diketahuinya.
Wanita 44 tahun yang dipecat Gedung Putih pada Desember tahun ini adalah mantan peserta program TV "Apprentice" yang diasuh Trump dan telah bekerja untuknya sejak kampanye Presiden. Newman merekam percakapan pemecatannya oleh kepala staf Gedung Putih John Kelly dan menyebarkannya sebelum bukunya rilis.
Dalam bukunya, Newman mengatakan bahwa Donald Trump adalah seorang yang rasis, pembohong, fobia terhadap kuman, dan tidak punya rasa empati. Pada wawancara dengan CBS News, Newman mengatakan "di dunianya Trump, semuanya adalah kebohongan."
Mantan Staff Kantor Presiden Omarosa Manigault Newman  (Foto: REUTERS/Shannon Stapleton)
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Staff Kantor Presiden Omarosa Manigault Newman (Foto: REUTERS/Shannon Stapleton)
Trump mengejutkan banyak orang dengan responsnya terhadap Newman di Twitter. Dia mengatakan bahwa Newman adalah "orang rendahan", "gila", dan yang terburuk, "anjing".
ADVERTISEMENT
"Ketika kau membantu seorang yang gila, rendahan, dan memberikannya pekerjaan di Gedung Putih, saya kira itu tidak akan berhasil. Kerja bagus Jenderal Kelly yang dengan cepat memecat anjing itu!" tulis Trump.
Komentar Trump ini menuai kritikan karena kata-kata itu sangat kasar dan tidak layak diucapkan oleh seorang kepala negara. Kecaman berdatangan baik dari kubu Partai Demokrat dan Republik.
"Bahasa ini tidak pantas diucapkan Presiden Amerika Serikat. Tidak ada alasan untuk itu dan Republik tidak bisa menerimanya," kata Senator Republik Jeff Flake.
"Beraninya dia? Dia ingin membuat negara ini bertekuk lutut di hadapannya," kata anggota Kongres dari Demokrat, Frederica Wilson.
Seperti biasanya, juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders yang kemudian berusaha memadamkan keresahan masyarakat. Dia menegaskan komentar Donald Trump itu tidak ada hubungannya dengan ras atau gender. Itu hanya respons tegas dari presiden.
ADVERTISEMENT
"Dia selalu melawan api dengan api dan tidak menahan diri," kata Sanders.