Kesalnya Tito pada MCA yang Pakai Embel-embel Muslim untuk Sebar Hoaks

14 Maret 2018 15:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolri, Kapolres Bogor bersama para Ulama. (Foto: Dok. Polres Bogor)
zoom-in-whitePerbesar
Kapolri, Kapolres Bogor bersama para Ulama. (Foto: Dok. Polres Bogor)
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi III DPR menyoroti langkah Polri yang terkesan lebih getol menindak penyebar hoaks dengan embel-embel nama muslim, salah satunya Muslim Cyber Army. Hal ini disampaikan saat Rapat Kerja dengan Polri.
ADVERTISEMENT
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menegaskan, penindakan terhadap kelompok penyebar hoaks berdasarkan penyelidikan mendalam. Terkait nama 'muslim' yang mereka gunakan, Tito memastikan, Polri bukan sengaja mencari-cari.
"Ini istilah bukan dari polisi. Ini dari hasil investigasi karena kelompok ini menyebut diri mereka seperti itu. Jadi bukan Polri yang membuat bahasa seperti itu, bahasa ini," kata Tito di ruang rapat Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/3).
Raker komisi III DPR dan Kapolri. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Raker komisi III DPR dan Kapolri. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Tito tahu betul umat muslim di Indonesia tidak nyaman dengan nama yang digunakan kelompok penyebar hoaks itu. Dia sebagai muslim juga tersinggung dengan istilah 'muslim' yang mereka gunakan.
"Bagi warga muslim termasuk saya, saya tersinggung pada yang membajak nama-nama ini untuk kepentingan kelompok. Jangan salahkan polisi," ujar mantan Kepala BNPT itu.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Tito meminta seluruh jajaran tidak lagi menyebutkan secara lengkap nama Muslim Cyber Army. Mantan Kapolda Metro Jaya itu meminta penyebutannya diperhalus dengan singkatan, yakni MCA.
"Bagi saya tidak nyaman, bagi umat muslim tidak nyaman. Di ajaran agama bahwa menyebar hoaks itu tidak sesuai ajaran Islam. Tapi apa mau dikata istilah itu dipakai untuk menarik yang lain," ucap Tito.