news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ketahuan Order Fiktif, Bocah Asal Sukoharjo Digeruduk Puluhan Driver

26 Maret 2019 13:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi order fiktif. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi order fiktif. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Muhammad Fajri (59) warga Dukuh Turi RT 01 /RW 07, Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah tidak menyangka rumahnya didatangi puluhan pengemudi ojek online pada Senin (25/3) pukul 21.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Dia pun bergegas membuka pintu rumah untuk menanyakan maksud dan tujuan driver ojek online datang ke rumahnya itu. Fajri bertambah binggung saat puluhan driver ojek online datang ke rumah itu ternyata menanyakan keberadaan anaknya, FAF (14).
"Saya baru tahu driver ojek online datang ke rumah terkait persoalan order Go-Food fiktif yang dilakukan oleh anak saya," ujar Fajri saat ditemui kumparan di rumahnya, Selasa (26/3).
Muhammad Fajri (59), ayah FAF saat ditemui di rumahnya. Foto: kumparan
Suasana bertambah panas saat sejumlah driver online itu minta pada FAF agar bertanggungjawab membayar semua order makanan secara online fiktif yang telah dilakukan selama hampir tiga pekan. FAF merupakan anak kelima dari pasangan Muhammad Fajri (59) dan Muslihatun (52).
"Saya kroscek dulu ke anak serta memintanya agar jujur. Ternyata mengakui semua yang ditudingkan itu," kata dia.
ADVERTISEMENT
Persoalan order makanan online fiktif ini kemudian diselesaikan secara kekeluargaan di rumah ketua RW 07, Mochtar Nurhadi dengan disaksikan anggota Polsek Laweyan, Solo yang kebetulan warga setempat. Surat pernyataan bermaterai menandai perdamaian kedua belah pihak.
Bukti orderan fiktif yang dilakukan bocah asal Sukoharjo. Foto: Facebook/Ardhy Wardhana‎
"Saya akui kasus ini di luar sepengetahuannya sebagai orang tua. Saya minta maaf pada driver ojek online," kata dia.
Ia menjeskan selama ini FAF yang tercatat sebagai siswa kelas 1 SMP di ponpes wilayah Makamhaji, Kartasura, Sukojarjo tidak pernah bawa handphone saat di sekolah. Namun, pada saat kejadian ada order fiktif Senin kemarin, anaknya itu kebetulan sedang ada di rumah.
"Saya sebelumnya curiga pada Senin pukul 15.30 WIB ada pesanan datang ke rumah berupa satu roti maryam seharga Rp 10.000 dari GOJEK. Padahal, tidak pernah merasa pesan," kata dia.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya pada Minggu (24/3) juga ada kejadian pesanan delapan bungkus Serabi Notosuman atas nama Maryanto, yang tak lain adalah tetangga sendiri. Aplikasi Gojek Go-Food dalam pemesan makanan itu milik FAF.
"Saya juga minta maaf pada Pak Maryanto yang menjadi korban. Keterangan driver ojek online ada sebanyak 185 order Go-Food fiktif yang dilakukan anak saya," kata dia. Perkara itu berujung damai. Namun, ponsel milik FAF diamankan polisi.
Bocah asal Sukoharjo membuat pernyataan tidak mengulangi perbuatannya menipu driver ojol dengan memesan Go Food di aplikasi Gojek. Foto: Facebook/Ardhy Wardhana‎
Kapolsek Grogol AKP Didik Noertjahjo mengatakan perkara itu tidak sampai ke ranah hukum. Menurut Didik, selain karena pelaku order fiktif itu masih anak-anak, para driver sudah sepakat menempuh jalan damai.
"Ini bisa dijadikan pelajaran bagi orang tua agar mengawasi anaknya dalam penggunaan gadget," ujar Didik. "Jangan sampai menyalahgunakan teknologi untuk menipu atau ngerjain orang".
ADVERTISEMENT