Ketegaran Intan Kenakan Baju Pengantin Meski Calon Suami Tiada

15 November 2018 20:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Intan Indah Syari, calon istri korban Lion Air JT 610. (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Intan Indah Syari, calon istri korban Lion Air JT 610. (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 meninggalkan luka yang menyayat hati orang-orang terdekat dari para korbannya. Termasuk Intan Indah Syari.
ADVERTISEMENT
Betapa tidak, wanita 25 tahun itu seharusnya menikah dengan Rio Nanda Pratama (26) pada 11 November 2018. Namun, Intan harus merelakan kepergian calon suaminya itu untuk selama-lamanya.
Rio adalah salah satu korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 tujuan Jakarta-Pangkal Pinang yang jatuh pada 29 Oktober 2018 di perairan Karawang, Jawa Barat. Meskipun Rio telah tiada, tapi Intan ternyata tak mau mengingkari janjinya dengan sang calon suami yang ia kenal sejak 2005.
Intan kemudian melakukan foto pernikahan yang viral di media sosial setelah diunggah akun instagram @adielaorganizer.bangka. Dalam foto itu, Intan tampak mengenakan baju akad nikah yang dipilih oleh almarhum calon suaminya beberapa hari sebelum Rio menumpang pesawat Lion AIr JT-610 itu, tepatnya Rabu (24/10).
ADVERTISEMENT
Intan juga mengunggah foto di akun instagramnya, demikian juga adik almarhum Rio. Dalam foto-foto itu tampak Intan ditemani oleh sejumlah anggota keluarga dan sahabat.
Calon istri korban Lion Air tetap gunakan baju pengantin. (Foto: Instagram/@intansyariii)
zoom-in-whitePerbesar
Calon istri korban Lion Air tetap gunakan baju pengantin. (Foto: Instagram/@intansyariii)
Saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Kamis (15/11), Intan mengatakan ia tidak punya firasat apa-apa sebelum Rio berpulang. Namun, ada satu pesan terakhir yang membuat Intan merasa terkejut.
"Sebelum pergi ke Jakarta untuk pelatihan, almarhum kayak bercanda gitu bilang nanti kalau sudah fitting harus tetap pakai baju akad yang telah dipilihkan oleh beliau untuk saya," kata Intan dengan mata berkaca-kaca. Mendengar kata-kata itu, sontak Intan memarahi almarhum.
"Saya sempat marah kenapa harus bicara seperti itu. Tapi dia langsung (bilang) 'enggak aku cuma bercanda. tapi kamu harus janji, kamu harus pakai baju yang telah kita pilih sama-sama', terus dia langsung senyum," katanya.
ADVERTISEMENT
Intan sendiri tak menyangka, kata-kata yang dilontarkan Rio saat mereka terakhir bertemu pada Jumat (26/10) itu adalah pertanda yang ditinggalkan Rio sebelum kepergiannya. Ternyata pesawat yang ditumpangi Rio jatuh dan hancur berkeping-keping di lautan.
Sebelum terbang, Rio sempat berpesan agar Intan tetap jadi wanita yang kuat dan tegar. "Dia berpesan agar aku tetap jadi wanita yang kuat, tegar, yang sabar dan dia bilang dia bahagia sekali bisa memilih aku menjadi wanita terakhir dalam hidupnya," ujar Intan.
Intan Indah Syari, calon istri korban Lion Air JT 610. (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Intan Indah Syari, calon istri korban Lion Air JT 610. (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
Meskipun telah saling mengenal sejak 13 tahun yang lalu, tapi Intan sama sekali tidak menyangka akan dinikahi oleh Rio. "Visi misi ke depannya waktu itu kita memang sama tapi walaupun kita teman spesial, tapi hubungan kita itu enggak ganggu pelajaran. Kami tetap berprestasi di SMP dan SMA," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Mereka bahkan sempat dipisahkan oleh jarak selama 6 tahun. Rio melanjutkan studinya di Solo, Jawa Tengah. Sementara Intan menetap di Bangka.
"Awal 2018 bulan Maret kami sudah merencanakan pernikahan ini," tutur Intan.
Calon istri korban Lion Air tetap gunakan baju pengantin. (Foto: Instagram/@intansyariii)
zoom-in-whitePerbesar
Calon istri korban Lion Air tetap gunakan baju pengantin. (Foto: Instagram/@intansyariii)
Intan pun akhirnya menguatkan hatinya untuk berfoto mengenakan pakaian akad nikah yang dipilihkan almarhum Rio pada hari mereka seharusnya melangsungkan pernikahan. Baginya, alasan yang menguatkan hatinya untuk mengenakan pakaian itu adalah rasa cintanya kepada Rio untuk menepati janjinya.
"Saya sudah janji dan kita tidak boleh mengingkari janji kita dan saya ingin membahagiakan almarhum sampai akhir hidup saya selagi saya bisa. Jadi saya harus kuat dan saya enggak boleh sedih di depan keluarganya, di depan teman-teman, saya harus kuat," tutup Intan.
ADVERTISEMENT
Rio adalah seorang dokter dan pergi ke Jakarta selama 3 hari untuk mengikuti seminar. Ketika dia hendak pulang ke Pangkalpinang pada 29 Oktober, malang tak dapat ditolak. Jenazah Rio telah berhasil diidentifikasi dan telah dipulangan ke Pangkalpinang untuk dimakamkan.