Ketika Amerika Lebih Dingin dari Antartika

31 Januari 2019 9:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondeisi Amerika Serikat  yang dilanda cuaca dingin ekstrem. (Foto: REUTERS/Pinar Istek)
zoom-in-whitePerbesar
Kondeisi Amerika Serikat yang dilanda cuaca dingin ekstrem. (Foto: REUTERS/Pinar Istek)
ADVERTISEMENT
Warga di wilayah barat Amerika Serikat pekan ini tengah menggigil karena cuaca ekstrem yang mendera. Fenomena polar vortex atau pusaran kutub disebut biang keladi yang membuat beberapa sudut Amerika lebih dingin dari Antartika.
ADVERTISEMENT
Diberitakan AFP, Rabu (30/1), salah satu kota terdingin di AS saat ini adalah Chicago. Suhu di pagi hari bisa mencapai minus 30 derajat Celcius, pada beberapa waktu bisa anjlok hingga minus 50 derajat, belum lagi ditambah angin dingin.
Kondeisi Amerika Serikat  yang dilanda cuaca dingin ekstrem. (Foto: REUTERS/Pinar Istek)
zoom-in-whitePerbesar
Kondeisi Amerika Serikat yang dilanda cuaca dingin ekstrem. (Foto: REUTERS/Pinar Istek)
Menurut Andrew Orrison, ahli meteorologi di Badan Cuaca Nasional AS, suhu di Chicago akan turun lagi pada Rabu malam waktu setempat. Cuaca ini akan memecahkan rekor suhu terdingin Chicago yaitu minus 33 derajat Celcius pada 21 Januari 1985 di hari pelantikan Ronald Reagan sebagai presiden.
Orrison kepada Reuters mengatakan, bahkan cuaca Antartika di kutub selatan Bumi lebih "hangat", yaitu sekitar minus 31 derajat Celcius.
Kondeisi Amerika Serikat  yang dilanda cuaca dingin ekstrem. (Foto: REUTERS/Pinar Istek)
zoom-in-whitePerbesar
Kondeisi Amerika Serikat yang dilanda cuaca dingin ekstrem. (Foto: REUTERS/Pinar Istek)
Akibat suhu ekstrem ini, sekolah dan kantor ditutup. Lebih dari 1.500 penerbangan dibatalkan dari kota-kota yang diterpa dingin, jutaan penumpang terlantar, dan layanan kereta Amtrak ditiadakan menuju Chicago.
ADVERTISEMENT
Kantor pos AS juga harus mengkhianati kredo mereka sendiri yaitu "Tidak ada salju atau hujan atau panas atau kelamnya malam mencegah kami mengirim surat". Tidak ada surat akan dikirimkan ke dari Dakota ke Ohio selama suhu ekstrem melanda.
The James J. Versluis, sebuah kapal dari Departemen Chicago melintasi danau Michigan yang membeku, Amerika Serikat (29/1/2019). (Foto: REUTERS/Pinar Istek)
zoom-in-whitePerbesar
The James J. Versluis, sebuah kapal dari Departemen Chicago melintasi danau Michigan yang membeku, Amerika Serikat (29/1/2019). (Foto: REUTERS/Pinar Istek)
Cuaca beku ini juga dianggap sangat berbahaya. Sedikitnya delapan orang dilaporkan tewas sejak Sabtu lalu di Michigan, Iowa, Indiana, Illinois, Wisconsin dan Minnesota.
Salah satu korban tewas adalah lansia berusia 70 yang ditemukan di luar ruangan hanya memakai piyama di jalanan Detroit. Mahasiswa di Iowa juga ditemukan tewas membeku di luar kampusnya.
Gedung-gedung di Chicago terlihat diselimuti pusaran kutub atau polar vortex, Amerika (29/1/2019).  (Foto: REUTERS/Pinar Istek)
zoom-in-whitePerbesar
Gedung-gedung di Chicago terlihat diselimuti pusaran kutub atau polar vortex, Amerika (29/1/2019). (Foto: REUTERS/Pinar Istek)
Kota-kota di AS mulai menambah rumah penghangat bagi para tunawisma dan lansia.
Kondisi ekstrem ini terjadi karena polar vortex. Fenomena ini tercipta ketika angin kencang membawa cuaca dingin yang biasanya berpusar di kutub utara ke arah selatan Bumi.
ADVERTISEMENT
"Massa udara kutub utara masih akan berada di wilayah AS dalam beberapa hari ke depan. Angin dingin antara 30 hingga 60 derajat di bawah nol akan terjadi di utara Plains, Great Lakes, dan barat," ujar pernyataan badan cuaca AS.