Ketika Bayi Panda Harus Kerja Lembur di Jepang

25 Januari 2018 11:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bayi Panda Xiang-Xiang (Foto:  AFP/Yoshikazu Tsuno)
zoom-in-whitePerbesar
Bayi Panda Xiang-Xiang (Foto: AFP/Yoshikazu Tsuno)
ADVERTISEMENT
Warga Jepang dikenal sebagai pekerja keras, apalagi pegawai kantoran yang selalu mengambil lembur. Ternyata hal ini tidak terbatas pada manusia saja, tapi juga akan diterapkan untuk panda.
ADVERTISEMENT
Bayi panda yang lahir tahun lalu di kebun binatang Ueno di Tokyo mulai bekerja lembur pekan ini. Pihak kebun binatang menambah "jam kerja" panda bernama Xiang Xiang ini beberapa jam demi memenuhi antusiasme pengunjung.
Xiang Xiang adalah bayi panda pertama yang lahir di Jepang sejak 1988. Sedikitnya 400 orang datang setiap harinya untuk menyaksikan aksi menggemaskan panda berusia tujuh bulan ini.
Dari balik kaca, pengunjung bisa melihat Xiang makan bambu, berguling, atau bermain dengan ibunya, Shin Shin, yang berusia 12 tahun.
Panda xiang xiang (Foto: AFP/Pool/Toru Yamanaka )
zoom-in-whitePerbesar
Panda xiang xiang (Foto: AFP/Pool/Toru Yamanaka )
Sebelumnya, penampilan Xiang hanya dibatasi selama tiga jam setiap hari. Namun karena antusiasme yang besar dari pengunjung, pihak Ueno akan menambah dua jam lagi, menjadi lima jam penampilan Xiang hingga akhir Januari.
ADVERTISEMENT
Pada bulan Februari nanti, jam kerja Xiang akan ditambah lagi menjadi tujuh jam per hari. Diharapkan penambahan jam ini akan memancing 9.500 fans panda datang ke Ueno.
Untuk menghindari kepadatan, pengunjung diberi waktu hanya dua menit untuk melihat Xiang. Pembatasan waktu tidak berlaku untuk melihat Ri Ri, ayah Xiang, yang berada di kandang terpisah.
Bayi Panda Xiang-Xiang (Foto:  AFP/Yoshikazu Tsuno)
zoom-in-whitePerbesar
Bayi Panda Xiang-Xiang (Foto: AFP/Yoshikazu Tsuno)
Tidak semua orang menyambut baik penambahan jam ini. Dennis Pook, 36, seorang warga Tokyo mengaku kasihan pada Xiang dan menurut dia penambahan waktu itu terlalu mendadak.
"Saya merasa peningkatan waktu itu sangat tiba-tiba. Jika mereka menambah waktu perlahan dan membiarkan panda beradaptasi, mungkin akan lebih baik," ujar Pook.
Namun bagi warga China, itu bukan masalah. Mahasiswa China di Jepang, Chen Gingya, justru merasa heran dengan antusiasme warga Jepang yang menurut dia berlebihan.
ADVERTISEMENT
"Panda tidak terlalu menarik perhatian di negara saya. Saya kira yang menarik adalah menyaksikan banyak orang yang antre sangat panjang," kata Gingya.