Ketika Fadli Zon Sebut RI Butuh Pemimpin seperti Vladimir Putin

1 April 2018 7:07 WIB
Fadli Zon (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Fadli Zon (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Cuitan Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon, kembali mengundang kontroversi. Kali ini dia menyebut Indonesia butuh pemimpin seperti sosok Presiden Rusia, Vladimir Putin.
ADVERTISEMENT
"Kalau ingin bangkit dan jaya, RI butuh pemimpin seperti Vladimir Putin: berani, visioner, cerdas, berwibawa, enggak banyak utang, enggak planga-plongo," ucap Fadli Zon melalui akun Twitternya, Jumat (30/3).
Tak ayal, Fadli Zon disindir oleh berbagai pihak salah satunya pengamat politik Yunarto Wijaya. "Gimana sekalian kayak Stalin dan Lenin yang utang luar negerinya pasti lebih kecil," ujar Direktur Eksekutif Charta Politika itu.
Kritik juga datang dari Ketua DPP PDIP, Hendrawan Supratikno, yang menyebut pandangan Fadli menyesatkan. Menurut Hendrawan, Putin adalah role model pemimpin yang otoriter.
"Lawan politiknya (Putin) yang potensial dijegal. Semua instrumen pemenangan, termasuk tentara dan intel digunakan. Rakyat tidak diberi pilihan leluasa. Apakah kita ingin kembali ke masa-masa seperti itu?" ujar Hendrawan kepada kumparan (kumparan.com), Sabtu (31/3).
Politikus PDIP, Eva Kusuma Sundari (Foto: Adhim Mugni/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Politikus PDIP, Eva Kusuma Sundari (Foto: Adhim Mugni/kumparan)
Tak jauh berbeda dari rekannya, anggota Fraksi PDIP, Eva Kusuma Sundari, mempertanyakan pandangan Fadli yang mengidamkan pemimpin seperti Putin. Sebab, berbagai kebijakan luar negeri Rusia dikecam oleh banyak negara dan berpotensi memicu krisis diplomasi internasional.
ADVERTISEMENT
"Sosok ideal pemimpin itu seperti Sunan Kalijaga membawa pencerahan dan kemajuan bagi rakyat," ucapnya.
Turut menanggapi Fadli Zon, Wasekjen PPP Achmad Baidowi menyinggung Fadli karena hanya mencari kelemahan dari kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
"Kalau elite negeri ini bisanya hanya nyinyir mulu, kapan majunya," kata Baidowi dalam keterangannya kepada kumparan, Sabtu (31/3).
Surya Paloh. (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Surya Paloh. (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)
Bahkan menurut Ketum Partai NasDem Surya Paloh, Fadli lebih baik tinggal di Rusia jika ingin pemimpin seperti Putin.
"Kenapa harus Putin? Kalau butuh sosok seperti Putin, ke Rusia saja. Ini kan rakyat Indonesia senang ke Jokowi," ujar Paloh dalam acara temu kader NasDem Kepulauan Riau, Sabtu (31/3).
Paloh berpendapat, bangsa Indonesia lebih membutuhkan sosok presiden yang tegas, mampu mempersatukan umat dan pekerja keras. Menurut Paloh, kriteria tersebut semuanya ada pada sosok Jokowi.
ADVERTISEMENT
"Mungkin dirinya (Fadli Zon) mengharapkan pemimpin itu macam dirinya. Yang berbicara, tapi belum tentu bisa melaksanakannya," imbuh Paloh.
Prabowo dan Presiden Putin  (Foto: AFP PHOTO / Adek Berry, REUTERS/Maxim Shemetov)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo dan Presiden Putin (Foto: AFP PHOTO / Adek Berry, REUTERS/Maxim Shemetov)
Bila dilihat, Prabowo dan Putin memiliki sejumlah perbedaan dan persamaan. Sebagai seorang Panglima Kostrad pada 1998, Prabowo tak lepas dari isu tak sedap yang menimpanya. Salah satunya adalah isu mengenai penculikan aktivis yang diduga dilakukan olehnya. Selain isu penculikan aktivis, Prabowo juga pernah diduga sebagai otak dibalik rencana kudeta 1998.
Menariknya, cerita Prabowo hampir mirip dengan cerita yang dialami Putin. Dalam berita yang diturunkan BBC, Sabtu (3/2), disebutkan bahwa Putin diduga pernah melenyapkan lawan politiknya dengan racun pada 2006.
Selain itu, popularitas Putin yang melambung tinggi, serta terpilihnya Putin sebagai Presiden Rusia tak lepas dari kecurigaan banyak pihak. Sejumlah lembaga pengamat politik dunia bahkan menyebut ada kecurangan dan manipulasi sistematis yang dilakukan oleh mantan intelijen Soviet tersebut.
Prabowo Subianto dan Vladimir Putin (Foto: Facebook)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto dan Vladimir Putin (Foto: Facebook)
Namun begitu, Putin dan Prabowo memiliki kepribadian yang berbeda. Putin merupakan sosok pemimpin yang introvert, sedikit bicara dan bekerja dalam diam. Pidato-pidato yang diucap oleh Putin juga begitu tenang, tanpa ada orasi-orasi bising.
ADVERTISEMENT
Sementara, Prabowo justru merupakan orang yang seringkali berpidato secara meluap-luap. Yang paling terbaru, saat Prabowo berpidato menyinggung mengenai kehancuran Indonesia pada 2030.
Kendati demikian, baik Prabowo maupun Putin memiliki satu kesamaan. Yaitu sama-sama tertarik untuk menunggangi kuda. Prabowo bahkan tercatat memiliki perternakan kuda. Sementara Putin dalam beberapa foto yang beredar seringkali menunggangi kuda di alam bebas.