Ketika Stephen Hawking Boikot Konferensi Ilmuwan Israel Demi Palestina

15 Maret 2018 10:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Stephen Hawking (Foto: REUTERS/Toby Melville)
zoom-in-whitePerbesar
Stephen Hawking (Foto: REUTERS/Toby Melville)
ADVERTISEMENT
Stephen Hawking meninggal dunia di usia 76 tahun, Rabu (14/3). Dia terkenal sebagai salah satu orang terpintar dunia. Namun, bukan karyanya saja yang mendunia, ia pun dikenal berkontribusi di bidang kemanusiaan, salah satunya dengan memberikan dukungan terhadap Palestina.
ADVERTISEMENT
Hawking pernah menjadi headline di beberapa pemberitaan dunia karena berani memboikot konferensi yang diadakan oleh Israel. Kala itu pada Mei 2013, dia memutuskan untuk tidak hadir dalam konferensi tersebut, padahal dia sudah diagendakan sebagai salah satu pengisi acara.
Agenda konferensi antar ilmuwan yang dilaksanakan di Yerusalem itu sebenarnya diinisiasi oleh mantan Presiden Israel, Shimon Peres.
Pembatalan dirinya disampaikan melalui surat yang dikirim oleh Hawking kepada panitia pelaksana pada 3 Mei 2013.
Stephen Hawking menikah (Foto: Instagram @mattydmccallum )
zoom-in-whitePerbesar
Stephen Hawking menikah (Foto: Instagram @mattydmccallum )
Dalam surat itu Hawking malah mengomentari kebijakan yang diterapkan pemerintah Israel terhadap Palestina yang mengarah pada ancaman berbahaya.
"Saya menerima undangan Konferensi Presidensial dengan maksud agar saya tidak hanya bisa mengungkapkan pendapat mengenai prospek penyelesaian perdamaian, tapi juga memungkinkan saya memberikan ceramah soal Tepi Barat," tulis Hawking seperti dilansir dalam Al Jazeera, Rabu (14/3).
ADVERTISEMENT
"Namun demikian, saya telah menerima sejumlah email dari para akademisi Palestina. Mereka sepakat bahwa saya harus memboikot. Dalam hal ini, saya harus menarik diri dari konferensi." lanjutnya.
"Seandainya saya hadir, saya akan menyatakan bahwa kebijakan pemerintah Israel saat ini cenderung menimbulkan bencana," ungkapan Hawking dalam suratnya.
Keputusan Hawking tersebut mendapatkan sambutan luar biasa dari para aktivis Palestina dan akademisi. Mereka sangat mengapresiasi tindakan Hawking.
"Rakyat Palestina sangat menaruh hormat atas dukungan Stephen Hawking untuk memboikot sebuah pertemuan akademisi di Israel," kata Omar Barghouti dari kelompok penentang konferensi akademisi di Israel.
Stephen Hawking dalam keadaan gravitasi nol (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Stephen Hawking dalam keadaan gravitasi nol (Foto: Wikimedia Commons)
Ali Abunimah --seorang jurnalis keturunan Amerika-Palestina-- dalam tulisannya mengatakan keputusan Hawking telah membuat gerakan BDS (boikot, divestasi, dan sanksi) terhadap Israel terkenal di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Dukungan Hawking Kepada Pelajar Palestina
Pada 2017, Hawking meminta followernya di Facebook yang berjumlah jutaan orang untuk berkontribusi secara finansial terhadap pelajar Fisika di Palestina.
"Saya mendukung hak dari ilmuwan di manapun untuk bebas bergerak, mempublikasi, dan berkolaborasi," tulisnya di Facebook.
Dalam unggahannya itu, Hawking berencana mengembangkan sekolah Fisika di Palestina.
Selain itu, Hawking pernah mempublikasikan ucapan selamat dalam bentuk video ke halaman Facebook milik Hanan al-Hroub, seorang perempuan Palestina yang memenangkan predikat Global Teacher Prize 2016.
"Kamu adalah inspirasi semua orang," ucapnya.