Ketua BEM UI Diserang Buzzer karena Acungkan Kartu Kuning ke Jokowi

5 Februari 2018 11:16 WIB
Zaadit Taqwa  (Foto: Ig @uizamannow)
zoom-in-whitePerbesar
Zaadit Taqwa (Foto: Ig @uizamannow)
ADVERTISEMENT
Ketua BEM UI Zaadit Taqwa di-bully di media sosial setelah mengacungkan kartu kuning untuk Presiden Joko Widodo saat acara Dies Natalis ke-68 UI, Jumat (2/2). Namun hal tersebut ditanggapi santai oleh Zaadit dan rekan-rekannya di BEM UI.
ADVERTISEMENT
"Ya kalau dilihat-lihat lagi yang nge-bully itu followers-nya sedikit, ada beberapa yang followers-nya 0 malah. Indikasi buzzer," kata rekan Zaadit, Averous Noor Esa, yang menjabat sebagai Korbid Sosial Politik BEM UI kepada kumparan (kumparan.com), Senin (5/2).
Ia mengatakan, Zaadit dan BEM UI tak terlalu serius menanggapi cercaan di media sosial tersebut. Menurutnya, belajar tuli diperlukan untuk menghadapi situasi seperti ini.
"Selama ini kami menjalani dan menginisiasi gerakan mahasiswa. Kita jadi belajar untuk memilah-milah opini, mana yang harus didengarkan dan mana yang tidak," ungkapnya.
Ave menambahkan, dukungan justru mengalir kepada Zaadit dan BEM UI. Dukungan datang dari berbagai kalangan yang merasa aksi Zaadit sebagai kontrol sosial terhadap pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
ADVERTISEMENT
"Dukungan mengalir dari banyak public figure, orang-orang yang selama ini kami teladani. Gue rasa itu sudah cukup untuk bikin kami percaya diri," tutur dia.
Pada Jumat (2/2) lalu, Zaadit melakukan aksi yang menghebohkan dengan mengacungkan kartu kuning untuk Jokowi di acara Dies Natalis ke-63 Universitas Indonesia. Aksi itu dilakukan sebagai bentuk protes terhadap Jokowi yang dinilai gagal dalam menyikapi tiga isu, yakni gizi buruk di Kabupaten Asmat, isu Penjabat Gubernur (PJ) dari Polri, dan Permenristiekdikti terkait Organisasi Mahasiswa.
Presiden Jokowi pun menanggapi isu ini dengan santai. Ia bahkan berencana untuk mengundang Zaadit dan BEM UI untuk ke Kabupaten Asmat dan menyaksikan fenomena gizi buruk di sana secara langsung.
ADVERTISEMENT