Ketua DPR soal Kartu Prakerja Jokowi: Harus Diapresiasi, Bukan Nyinyir

4 Maret 2019 23:44 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPR Bambang Soesatyo. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPR Bambang Soesatyo. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo angkat bicara terkait janji capres nomor urut 01 Jokowi yang menawarkan Kartu Prakerja bagi lulusan SMA hingga perguruan tinggi. Melalui kartu tersebut, lulusan SMA dan perguruan tinggi akan diberi honor sampai mendapat kerja.
ADVERTISEMENT
Menurut Bambang, apa yang diwacanakan capres petahana ini adalah bentuk terobosan bagi masyarakat Indonesia dan layak untuk diapresiasi.
"Itulah terobosan yang dilakukan oleh Presiden (Jokowi). Harusnya kita memberikan apresiasi, bukan malah nyinyir," kata Bambang di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (4/3).
Jokowi mensosialisasikan Kartu Indonesia Sehat Foto: Dok. Biro Pers Istana
Bambang menganggap positif kebijakan kartu sakti yang akan diluncurkan Jokowi itu. Pasalnya, kartu tersebut menjadi solusi dari kondisi perekonomian masyarakat yang tak menentu.
"Itu mengurangi angka kemiskinan menurut saya. Jadi terobosan itu sudah dilakukan, Kartu Indonesia Pintar, sembako murah, kemudian terobosan kartu kesehatan, dan sekarang kartu tenaga kerja," katanya.
Politikus Golkar itu menambahkan, sudah menjadi tugas negara untuk mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang memanjakan rakyatnya. Sehingga, negara juga harus mencari sumber dana untuk menopang kebijakan tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kewajiban negara mencari sumber-sumber pendapatan negara untuk memenuhi kewajiban negara kepada rakyatnya. Itu dijamin dalam konstitusi," tuturnya.
Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma’ruf Amin, Abdul Kadir Karding. Foto: Reki Febrian/kumparan
Sebelumnya, Wakil Ketua TKN Abdul Kadir Karding mengatakan, tidak semua pengangguran akan menerima Kartu Prakerja. Hanya lulusan SMA dan perguruan tinggi yang akan diberikan kartu tersebut.
"Bagi yang belum bisa bekerja sementara dibantu honor dengan identitas kartu tersebut. Nah, honor ini tentu sampai dia bekerja dan akan dicek nanti progresnya oleh pemerintah. Kenapa belum bekerja dan lain-lain. Akan dibantu disalurkan ke perusahaan-perusahaan," kata Karding, Senin (4/3).
Kartu Prakerja menjadi salah satu dari tiga kartu sakti baru yang akan dikeluarkan Jokowi. Dua kartu lainnya adalah Kartu Sembako Murah dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang diperluas untuk sampai tingkat kuliah. Saat ini, KIP baru menyalurkan bantuan dana pendidikan dasar sampai tingkat SMA.
Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon. Foto: Ferio Pristiawan/kumparan
Namun, kubu Prabowo - Sandiaga Uno menganggapi kebijakan Kartu Prakerja dan dua kartu sakti Jokowi ini sebagai bentuk kepanikan dari petahana. Sebab, elektabilitas Jokowi - Ma'ruf Amin cenderung stagnan. Kartu sakti itu baru dikeluarkan 2 bulan jelang pencoblosan 17 April 2019.
ADVERTISEMENT
"Jadi ini menurut saya adalah jurus mabuk gitu ya. Jurus mabuk karena elektabilitasnya sudah mangkrak sehingga muncul lagi jurus-jurus ini," ujar anggota Dewan Pengarah BPN Prabowo - Sandi, Fadli Zon, di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (26/2).