Ketua DPRD: Kalau Anies Tak Percaya Dispora Bangun Stadion BMW, Pecat

19 November 2018 19:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembangunan Stadion BMW. (Foto: YouTube)
zoom-in-whitePerbesar
Pembangunan Stadion BMW. (Foto: YouTube)
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Anies Baswedan menunjuk BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro) untuk menggarap proyek Stadion BMW di Sunter, Jakarta Utara. Anies tak memberikan proyek pembangunan stadion kepada Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) DKI dengan alasan ingin pembangunan dengan kualitas terbaik.
ADVERTISEMENT
Menanggapi keputusan Anies, Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi menuturkan seharusnya Anies tak membandingkan kinerja PT Jakpro dan Dispora DKI. Menurutnya, seandainya Anies tak percaya dengan kinerja Dispora DKI, lebih baik Anies memecat kepala dinasnya.
"Tidak bisalah (dibandingkan). Kalau misalkan dia (Anies) tidak percaya dengan dinas olahraganya, pecat saja," kata Prasetio di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (19/11).
Prasetio menuturkan apabila proyek diberikan kepada PT Jakpro, maka realisasi stadion internasional di Taman BMW bagi kandang Persija Jakarta dinilai akan semakin lama.
"Kalau melalui Jakpro terus sama Jakpro dilelang lagi ke BUMN bukan dia yang bangun. Ini kan jadi panjang lagi (prosesnya). Kenapa tidak SKPDnya ke langsung kontraktor dilelang, sama saja kan," ujar Prasetio.
Ketua DPRD DKI, Prasetio Edi Marsudi. (Foto: Moh Fajri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPRD DKI, Prasetio Edi Marsudi. (Foto: Moh Fajri/kumparan)
Selain itu, ia juga mengkhawatirkan pertanggungjawaban PT Jakpro terhadap anggaran pembangunan Stadion BMW yang telah diberikan oleh Pemprov DKI. PT Jakpro diketahui mengajukan anggaran sebesar Rp 4,5 triliun, dengan target pembangunan tiga tahun mulai dari tahun 2019-2021. Sementara PMD yang diajukan untuk tahun pertama pembangunan Rp 1,5 triliun.
ADVERTISEMENT
Prasetio mengungkapkan, saat ini PT Jakpro masih memiliki penyertaan modal daerah (PMD) sebesar Rp 650 miliar yang belum terserap dengan baik.
"Karena bukan apa-apa. Sekali lagi saya ada satu melihat yang kurang baik di Jakpro. Masalah keuanganlah. Dia dengan Rp 650 miliar sampai sekarang tidak bisa dikembalikan," tutur dia.
Karena penyerapan PMD yang belum baik, ia khawatir akan muncul permasalahan yang sama saat PT Jakpro membangun Stadion BMW tersebut. Ia menyebut proyek yang sudah diawasi Pemprov DKI saja masih kerap terjadi berbagai kesalahan.
"Saya bukan apa-apa. Saya lihat takutnya ini masalah uang besar. Kita awasi saja masih kita bisa salah," tutupnya.