Ketua MPR Sebut Polisi Aceh yang Ubah Waria Jadi Macho Melanggar HAM

31 Januari 2018 23:05 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua MPR Zulkifli Hasan di Masjid Al Azhar (Foto: Raga Imam/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua MPR Zulkifli Hasan di Masjid Al Azhar (Foto: Raga Imam/kumparan)
ADVERTISEMENT
Polres Aceh Utara membina para waria dengan membotaki kepala mereka dan meminta berteriak lantang mengucapkan Pancasila. Ketua MPR Zulkifli Hasan menilai tindakan Polres Aceh Utara justru melanggar HAM.
ADVERTISEMENT
"Oh itu ndak boleh. Rambutnya digunting dibotakin? Itu enggak boleh, sudah melanggar hak-hak orang. Enggak bener itu," ujar Zulkifli usai Salat Gerhana di Masjid Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (31/1).
Zulkifli menyebut Polres Aceh Utara telah berbuat sewenang-wenang dengan mencukur rambut para waria yang tertangkap razia. Dia menilai tindakan Polres Aceh Utara terhadap para waria adalah zalim.
12 Waria di Aceh Utara menjadi normal (Foto: Zuhri Noviandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
12 Waria di Aceh Utara menjadi normal (Foto: Zuhri Noviandi/kumparan)
"Itu enggak menghormati hak kemanusiaan dong. Coba rambutnya yang nangkep itu dicukur juga, kan enggak boleh gitu. Sewenang-wenang itu," tutur politisi PAN ini.
Zulkifli mengatakan, jika para waria tersebut kedapatan mengkonsumsi narkoba, tak masalah ditindak. Namun dia tak sepakat jika polisi menghakimi para waria dengan menggunduli dan meminta berteriak lantang agar lebih macho.
ADVERTISEMENT
"Gini, jangan menzalimi orangnya, tapi perilakunya. Kalau orangnya itu harus dirangkul, dididik, diberi pendidikan, diberi pelatihan. Jadi perilakunya yang diperbaiki, bukan orangnya yang diperlakukan sewenang-wenang itu tidak boleh," ujarnya.