Ketua PA 212 Bantah Massa Tablig Akbar di Solo Diajak Pilih Paslon 02

15 Januari 2019 9:05 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Persaudaraan 212 Slamet Maarif. (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Persaudaraan 212 Slamet Maarif. (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ketua Persaudaraan Alumni 212 (PA 212), Slamet Maarif, membantah pernyataan Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Condro Kirono, yang menyebut massa Tablig Akbar 212 di Gladak, Solo, diajak memilih paslon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Pasalnya, kata Slamet, tidak ada atribut partai atau paslon apapun dalam kegiatan tersebut.
ADVERTISEMENT
"Sudah tidak heran kalau kami yang punya acara dianggap kampanye seperti waktu reuni (212) kemarin," ujar Slamet saat diihubungi, Selasa (15/1).
Terkait adanya teriakkan #2019GantiPresiden, Slamet menyebut hal itu semata-mata kekecewaan orator karena acara Tablig Akbar tak diizinkan pihak kepolisian.
"Isi para orator semata-mata mengkritik keadaan yang ada dan bentuk keinginan perubahan ke arah yang lebih baik di masa yang akan datang, serta harapan agar Islam tidak diganggu," kata Slamet.
Massa padati lokasi tablig akbar 212 Solo Raya. (Foto: dok. kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Massa padati lokasi tablig akbar 212 Solo Raya. (Foto: dok. kumparan)
Slamet juga menampik acara yang digelar di Jalan Slamet Riyadi yang notabene jalan umum tersebut tidak mendapat izin kepolisian. Sebab panitia Tablig Akbar 212 sebelumnya sudah menjalankan kewajibannya dengan memberitahukan dan berkoordinasi dengan pihak keamanan serta membuat kesepakatan-kesepakatan.
ADVERTISEMENT
"Tapi sehari sebelum pelaksanaan ada upaya-upaya penggembosan, pemblokiran dan upaya-upaya pelarangan Tablig Akbar. Akhirnya Tablig Akbar diadakan dengan mobil komando dan tetap dihadiri ribuan umat Islam," ucapnya.
Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono mejawab pertanyaan wartawan. (Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono mejawab pertanyaan wartawan. (Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan)
Sebelumnya Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Condro Kirono, menyayangkan kegiatan Tablig Akbar 212 di Gladak, Solo, yang harusnya diisi ceramah kerohanian, tetapi ternyata terselip unsur politik Pilpres 2019.
"Saat pelaksanaan bukan mengajak kebaikan tetapi malah mengajak massanya untuk coblos nomor 2, dan menebar kebencian, serta permusuhan," ungkapnya melalui pesan singkat, Senin (14/1).
Condro juga menyebut pihak kepolisian di-bully karena membatasi acara itu hanya sampai pukul 09.00 WIB. Namun ia tak ambil pusing karena merasa hanya menjalankan tugas. Acara tersebut, kata Condro, juga belum mengantongi izin resmi dari instansi terkait, baik Dinas Perhubungan maupun kepolisian.
ADVERTISEMENT
“Acara Tablig Akbar PA 212 di Solo sudah kita sarankan untuk di Masjid Agung kalau itu kegiatan agama. Jangan di Gladak atau Jalan Slamet Riyadi, karena itu jalan umum," kata Condro.