news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ketua Tunanetra DKI: Mestinya Ma'ruf Amin Legawa Minta Maaf

16 November 2018 21:01 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wapres nomor urut 1, KH Ma'ruf Amin (kiri) hadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Jalan Situbondo, Jakarta. (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wapres nomor urut 1, KH Ma'ruf Amin (kiri) hadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Jalan Situbondo, Jakarta. (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ketua Persatuan Tunanetra DKI Jakarta, Eka Setiawan, ikut bicara soal polemik pernyataan cawapres nomor urut 01, Ma'ruf Amin, yang menyebut buta dan budek bagi orang yang tak melihat kinerja Presiden Joko Widodo.
ADVERTISEMENT
Eka menyebut pihaknya tak hirau dengan polemik Ma'ruf Amin tersebut. Di tengah keterbatasan, kaum difabel tetap berjuang memberikan kontribusi pada bangsa dan negara. Namun, apabila ada yang tersinggung, hendaknya Ketua Umum MUI itu meminta maaf ke publik.
"Biarlah mereka berpendapat seperti itu. Yang penting kami tetap berjuang," kata Eka saat menghadiri acara launching buku Paradoks Indonesia versi braille, di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Jumat (16/11).
"Kalau memang ada yang tersinggung kan mestinya legowo sampikan permintaan maaf,” lanjut dia.
Ilustrasi Penyandang Disabilitas (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Penyandang Disabilitas (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Meski, menurut Eka, setiap warga negara berhak berpendapat, termasuk cawapres nomor urut 01 itu.
“Jadi sebagai bagian dari warga negara ya biar sajalah itu ucapan beliau, yang penting kami tetap berjuang untuk menjadi subjek pembangunan agar Indonesia yang lebih maju,” ucap salah satu anggota Komunitas Disabilitas Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, cawapres nomor urut 01, Ma'ruf Amin, tak akan meminta maaf terkait pernyataan 'buta' dan 'tuli' yang dianggap menyinggung para penyandang disabilitas. Ma'ruf menilai ucapannya sengaja dipolitisasi pihak-pihak tertentu.
“Wong enggak menyinggung mereka (penyandang disabilitas), kok minta maaf. Saya enggak menyinggung siapa-siapa,” kata Ma’ruf di Jalan Situbondo, Jakarta, Rabu, (14/11).
Akibat pernyataan itu, Ma’ruf didemo sejumlah massa di depan Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI). Bahkan ucapannya juga berbuntut laporan ke Bawaslu oleh sekelompok orang yang tergabung dalam Advokat Senopati 08 dan Tim. Namun, Ma’ruf menegaskan, pernyataannya tak bermaksud menyinggung fisik, melainkan merujuk pada istilah 'buta hati'.