Ketum Golkar: Perbedaan Politik Selesaikan di Kotak Suara
ADVERTISEMENT
Ketum Golkar Airlangga Hartarto berpendapat perbedaan politik yang ada seharusnya bisa diselesaikan di kotak suara saja. Ia menyayangkan, perbedaan politik justru kerap berujung pada perselisihan di tengah masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Perbedaan itu suatu yang luar biasa. Tetapi dalam kontestasi politik perbedaan itu diselesaikan di kotak suara. Sesudah itu bersatu kembali," kata Airlangga di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (28/11) malam.
Ia juga meminta kepada kubu Prabowo-Sandi untuk menghentikan perang istilah dengan kubunya. Sebab, menurutnya, perang istilah itu justru meningkatkan tensi politik jelang Pilpres 2019.
"Partai Golkar termasuk, di dalamnya Kosgoro, mengutamakan kampanye positif. Pemilu ini diharapkan agar mengutamakan optimisme, bukan pesimisme, dan juga pemilu ini mempersatukan, bukan memecahkan," pungkasnya.
Kubu Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi memang acapkali melontarkan perang diksi. Berbagai istilah-istilah dilontarkan keduanya, mulai dari tempe setipis ATM, politikus sontoloyo, hingga diksi unik yang digunakan untuk mengomentari harga sembako di pasaran.