Ketum PPP: 99 Persen SBY Dukung Jokowi di 2019

7 Juni 2018 16:24 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum PPP, Romahurmuziy (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum PPP, Romahurmuziy (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Partai Demokrat masih membuka 3 opsi soal pilihan politik di Pemilu Presiden 2019. Opsi pertama, mengajukan poros sendiri yaitu kerakyatan. Kedua, bergabung dengan koalisi kekuasaan yaitu Jokowi, atau yang terakhir bergabung dengan koalisi keumatan bersama Gerindra, PAN, PKS, dan PBB.
ADVERTISEMENT
Namun, Ketua Umum PPP M. Romahurmuziy, yakin pada akhirnya Demokrat akan bergabung dengan Joko Widodo.
"Kalau saya hari ini ditanya, ya 99 persenlah," ujar Romy, sapaan Romahurmuziy, saat berkunjung ke kantor kumparan, Kamis (7/6).
Romy punya alasan mengapa yakin Demokrat akan bergabung dengan Jokowi. Pertama, koalisi Jokowi merupakan pilihan paling strategis bagi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Hal ini terkait target Demokrat dan SBY baik di Pemilu 2019 atau 2024.
"Pak SBY punya AHY. Pak SBY punya putra mahkota dan putra mahkota ini berkepentingan untuk diperlagakan setidak-tidaknya dalam satu siklus pemilu lagi, 2024," kata Romy.
"Kalau hari ini Pak SBY mendukung orang lain untuk maju sebagai capres dan orang itu menang, maka putra mahkota ini tertahan lagi untuk diperlagakan dalam dua pemilu berikutnya," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Jika hal ini terjadi, Romy menilai Demokrat harus puasa 'kekuasaan' selama 10 tahun lagi secara politik. Maka, satu-satunya pilihan paling logis bagi SBY adalah bergabung dengan Jokowi.
Romy tak menampik bahwa ketika Demokrat bergabung maka ada kompensasi politik yang harus dibagi oleh Jokowi.
"Sudah pasti karena di dalam politik kan there is no free lunch. Jadi hal itu biasa, di seluruh dunia juga begitu," jelasnya.
Selain itu, Romy yakin SBY akan memilih bergabung dengan Jokowi karena presiden keenam RI tersebut selalu membuat keputusan berdasarkan perhitungan politik yang matang.
"Beliau orang yang sangat peduli dan sangat survey-minded. Kalau beliau melihat angka-angka, survei Pak Jokowi makin meyakinkan," katanya.
"Maka, Pak SBY sebagai orang yang pernah menang dua kali tentu dalam kontestasi, beliau pasti realistis bahwa hari ini yang paling realistis, terlepas ada dan tidaknya putra mahkota ya memilih Pak Jokowi," ujar pria 43 tahun ini.
ADVERTISEMENT