Khatib yang Ceramah Politik saat Salat Id di Klaten Minta Maaf

12 Juni 2019 23:26 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ilustrasi salat Id, Rabu (5/6). Foto: ANTARA FOTO/Moch Asim
Khatib yang menyampaikan ceramah politik saat salat Id di lapangan Desa Gaden, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah pada Rabu (5/6) minta maaf.
ADVERTISEMENT
Permintaan maaf khatib yang bernama Ustaz Widodo itu disampaikan oleh Camat Trucuk Bambang Haryoko.
"Beliau meminta maaf karena isi ceramahnya membuat sebagian jemaah meninggalkan rangkaian salat Id," kata Bambang, saat dihubungi kumparan, Rabu (12/6). "Dia juga tidak menyangka bahwa isi ceramahnya itu membuat jemaah meninggalkan rangkaian salat Id".
Bambang mengatakan awalnya khatib tidak menyangka sebagian jemaah kabur atas isi ceramahnya. Kaburnya jemaah itu diketahui usai salat Id dari media sosial.
"Pada saat itu, kami semua langsung mengadili khatib itu bersama Polres Klaten, Kodim Klaten, kecamatan, Ketua MUI Klaten dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Klaten," ujar Bambang. "Isinya adalah klarifikasi apa yang disampaikan. Teks ceramahnya itu seperti apa sih yang disampaikan".
ADVERTISEMENT
Khatib itu, kata Bambang, hanya menyampaikan isi ceramah tentang kondisi umat Islam di akhir zaman. Khatib juga menyampaikan umat Islam di Indonesia yang mayoritas tapi tak berdaya dalam aspek kehidupan. Menurut dia, apa yang disampaikan khatib itu pada dasarnya umum dilakukan.
"Tapi tidak tepat pada situasinya. Karena ini kan situasi masih panas. Jadi apa yang disampaikan dan ditafsirkan (masyarakat) bahwa ceramahnya bermuatan politis".
Menurut Bambang, khatib itu mendapatkan materi ceramahnya dari internet. Dia menyayangkan sang pengkhotbah itu tidak memeriksa secara detail isinya sehingga multitafsir di kalangan masyarakat.
Bambang mengatakan Ustaz Widodo itu berasal dari desa setempat. Pemilihan Ustaz Widodo merupakan persetujuan dari takmir di masjid-masjid setempat.
Usai kejadian itu, Bambang mengatakan situasi di Kecamatan Trucuk tetap kondusif. Sebagian warga juga langsung menggelar halalbihalal.
ADVERTISEMENT