Khofifah Akan Kirim Kapal Perintis Tangani Kapal Tenggelam di Sumenep

19 Juni 2019 11:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa di Istana Negara. Foto:  Nadia Riso/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa di Istana Negara. Foto: Nadia Riso/kumparan
ADVERTISEMENT
Gubenur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berencana mendatangkan dua kapal perintis di kawasan perairan Sampang, Madura. Rencana ini diambil usai kecelakaan kapal motor Arim Jaya, Senin (17/6).
ADVERTISEMENT
Menurut Khofifah, dua kapal itu tidak hanya bisa digunakan untuk mengangkut penumpang, melainkan juga bisa digunakan sebagai rumah sakit terapung.
“Kita lagi menunggu untuk yang dari Kementerian Perhubungan. Dari Kementerian Perhubungan, ada dua kapal yang direncanakan selain untuk penumpang, juga bisa dipakai untuk rumah sakit. Mudah-mudahan satu setengah bulan lagi datang ya. Insyaallah,” ujar Khofifah usai menghadiri RUPS Bank Jatim, Surabaya, Rabu (19/6).
Kapal motor Arim Jaya diketahui berlayar dari Pelabuhan Gua-gua Ra'as menuju Dungkek, Kalianget, Sampang pada Senin (17/6) pagi. Kepala Dinas Perhubungan dan LLAJ Jawa Timur (Kadishub Jatim), Fattah Jasin mengungkapkan, Pelabuhan Gua-gua, Ra’as merupakan pelabuhan ilegal, bukan pelabuhan resmi yang dibangun pemerintah.
“Pelabuhan Gua-gua itu pelabuhan tikus yang tidak diusahakan oleh pemerintah, jadi kapal kayu kapal penumpang itu tidak dapat persetujuan dari siapapun, jadi karepe dewe, pelabuhan tidak resmi, pelabuhan tikus,” kata Fattah.
Pencarian korban kapal tenggelam di Sumenep, Jawa Timur. Foto: Dok. Istimewa
Sementara itu Fattah mengatakan, Pelabuhan Kalianget merupakan pelabuhan resmi yang dibangun oleh pemerintah di kawasan Sumenep.
ADVERTISEMENT
“Resmi, ada kantor Syahbandar, ada orang Kementerian di situ, ada Kepala KSOP, berangkatnya dari Gua-gua pelabuhan tikus, tapi tujuannya Kalianget,” ungkapnya.
“Di kawasan pelabuhan Raas itu (juga) sudah ada pelabuhan, sudah ada, sudah kami bangun pelabuhan penyeberangan, ada di Raas, mereka langsung, itu ilegal, kapalnya juga tidak berizin,” imbuhnya.
Dalam kecelakaan kapal tersebut, berdasarkan data terkini, ada 61 penumpang beserta ABK yang menjadi korban. 39 orang ditemukan selamat, 19 orang ditemukan meninggal dunia. Sementara, tiga orang lainnya dalam pencarian. Diduga cuaca buruk, ombak besar menerjang kapal menyebabkan kapal terguling dan tenggelam.
Petugas SAR gabungan mengangkat kantong berisi jenazah korban kecelakaan perahu tenggelam untuk diidentifikasi di kantor Kecamatan Dungkek, Sumenep, Jawa Timur, Selasa (18/6/2019). Foto: ANTARA FOTO/Saiful Bahri
Berikut nama-nama korban meninggal yang ada di Kamar Jenazah RSUD Sumenep:
ADVERTISEMENT
Korban Selamat:
ADVERTISEMENT
Empat orang yang belum ditemukan: