Khofifah Ingin Bangun Shelter untuk TKI Jatim di Hong Kong

27 November 2018 15:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa di Istana Negara. (Foto:  Nadia Riso/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa di Istana Negara. (Foto: Nadia Riso/kumparan)
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Timur terpilih, Khofifah Indar Parawansa, berniat mendirikan shelter bagi buruh migran Indonesia di Hong Kong. Ide tersebut muncul usai bertemu sejumlah buruh migran asal Jawa Timur saat berkunjung di wilayah Quarry, Hong Kong, beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Khofifah menuturkan, meski mendapat sejumlah fasilitas menguntungkan seperti kenaikan gaji 100 dolar Hong Kong per tahun hingga bonus lima tahunan, namun kontrak mereka bisa diputus sewaktu-waktu. Hal inilah yang, menurut Khofifah, mendorongnya membangun shelter atas nama Pemprov Jawa Timur.
"Malam-malam, tiba-tiba dipecat dan disuruh berkemas-kemas. Kalau seperti ini kan kasihan. Saat ini, shelter atas nama Pemprov Jatim itu belum ada, makanya saya ingin membuatnya," kata Khofifah dalam keterangannya, Selasa (27/11).
Khofifah menilai, shelter tersebut dibutuhkan karena Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) tidak selalu memiliki akses langsung kepada para buruh migran dan keluarganya. Hal ini dikhawatirkan akan menyulitkan jika ada masalah darurat yang menimpa para buruh migran.
Pekerja Migran Indonesia Hong Kong sedang dibekali keterampilan (Foto: Dokumen KJRI Hongkong)
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja Migran Indonesia Hong Kong sedang dibekali keterampilan (Foto: Dokumen KJRI Hongkong)
"Selama ini para pekerja migran cukup banyak yang meminta bantuan Muslimat NU Hong Kong saat terjadi kasus yang menimpa mereka," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Ia berencana, nantinya shelter tersebut tidak hanya membantu mengadvokasi jika ada masalah yang menimpa para buruh migran, tetapi juga melayani komunikasi dengan pihak keluarga. Selain itu, Khofifah berharap shelter tersebut juga bisa membantu memberikan bekal keterampilan bagi buruh migran.
"Saya juga sudah tanya-tanya, di mana sekiranya wilayah yang cocok untuk didirikan shelter," jelas Khofifah yang menargetkan shelter tersebut bisa direalisasikan pada 2019 mendatang.
Meski sudah mencari wilayah, namun Khofifah masih harus memetakan rencana tersebut bersama tim navigasi program dan tim transisi. Sebab, meski sudah terpilih sebagai gubernur periode 2019-2024, pelantikannya baru digelar Februari 2019 mendatang.