Khofifah: Lebaran Momen untuk Perkuat Persatuan

5 Juni 2019 10:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salat Idul Fitri di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya. Foto: Dok. Humas Masjid Nasional Al Akbar
zoom-in-whitePerbesar
Salat Idul Fitri di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya. Foto: Dok. Humas Masjid Nasional Al Akbar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Masjid Nasional Al Akbar Surabaya menggelar salat Idul Fitri 1440 H pada Rabu (5/6). Sebanyak 60 ribu jemaah memadati masjid tersebut untuk menunaikan ibadah di hari pertama bulan Syawal.
ADVERTISEMENT
Salat Idul Fitri dipimpin Imam Besar Masjid Nasional Al Akbar KH Abdul Hamid Abdullah. Sementara khotbah disampaikan Rektor Universitas Negeri Islam Sunan Ampel Masdar Hilmy, bertajuk 'Penguatan Semangat Rekonsiliasi Nasional dan Nilai-nilai Persaudaraan Pasca Ramadhan'.
Dalam khotbah tersebut, Masdar mengajak masyarakat untuk merajut kembali ukhuwah Islamiyah usai Pemilu 2019. Masdar menegaskan hal itu dalam Alquran surat Al Hujarat ayat 10.
Salat Idul Fitri di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya. Foto: Dok. Humas Masjid Nasional Al Akbar
"Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat," kata Masdar saat menyampaikan khotbahnya.
Dalam kesempatan itu Masdar juga menyinggung kerusuhan aksi 22 Mei di Jakarta sebagai kegiatan yang mencederai bangsa dan demokrasi di Indonesia. Masdar menyebut, aksi 22 Mei bukanlah aksi jihad yang selama ini didengungkan oleh beberapa oknum.
ADVERTISEMENT
"Aksi ini patut disayangkan karena korban dan mayoritas petugas sama-sama sedang menjalankan ibadah puasa. Jika perang Badar dan penaklukan Makkah dilakukan oleh umat Islam melawan kaum musyrik dan kafir Quraisy, tidak demikian halnya kerusuhan di Jakarta. Mereka yang terlibat sama-sama Muslim dan bahkan sama-sama sedang menjalankan ibadah puasa," jelasnya.
Salat Idul Fitri di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya. Foto: Dok. Humas Masjid Nasional Al Akbar
"Oleh karena itu, seruan jihad yang dilontarkan secara tidak bertanggungjawab oleh pihak-pihak tertentu tidaklah tepat untuk memerangi kelompok sendiri," tambahnya.
Masdar meminta jemaah untuk bersikap tenang, menahan diri atas segala hal yang terjadi Pemilu 2019. Selain itu, ia juga mengajak jemaah untuk bergotong-royong memulihkan situasi nasional yang damai dan rukun tanpa kecurigaan dan ujaran kebencian satu sama lain.
ADVERTISEMENT
"Di antara sumber perpecahan bangsa adalah melakukan adu domba, meremehkan orang lain, mencaci maki, dan semacamnya. Pilihan politik yang berbeda jangan membuat kita saling mencaci maki, mencemooh, apalagi menyebarkan berita bohong untuk mengadu domba," terangnya.
Salat Idul Fitri di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya. Foto: Dok. Humas Masjid Nasional Al Akbar
"Jika tidak bisa dipulihkan, hal semacam ini akan mengantarkan pada kehancuran bangsa dan negara kita secara total," imbuhnya.
Masdar menyebut ujaran cebong dan kampret bukanlah hal baik yang disematkan kepada saudara sesama muslim dan saudara sebangsa.
"Sebutan 'cebong', 'kampret', 'taghut' , 'dajjal', dan julukan-julukan lain terhadap sesama saudara kita sendiri sungguh tidak mencerminkan keluhuran akhlak dan budi pekerti Islam," ujarnya.
Sementara itu, Gubenur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa Idul Fitri sebagai ajang membuka lembaran diri lebih baik. Sehingga hal tersebut perlu diupayakan untuk merajut kembali kebhinekaan dan membangun produktivitas individu.
ADVERTISEMENT
"Dan ini adalah starting point yang sangat penting bagi kita membangun persaudaraan penguatan persatuan, penguatan membangun produktivitas yang lebih signifikan bagi Jatim dan bagi Indonesia ke depan," ujar Khofifah usai salat Idul Fitri.
Khofifah berharap segala perpecahan di antara masyarakat pascapemilu dapat kembali terekonsiliasi dengan baik.
"Kalau kita sudah permohonan-maafan maka harapan saya adalah kalau pun ada kemarin luka, luka itu bisa kita sembuhkan. Kalau kemarin ada yang retak, retak itu bisa lem kembali," tuturnya.