Khotbah Salat Id di Istiqlal: Pentingnya Silaturahim di Tahun Politik

22 Agustus 2018 9:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelaksanaan Salat Id di Masjid Istiqlal, Rabu (22/8/18). (Foto: Dok. Setwapres)
zoom-in-whitePerbesar
Pelaksanaan Salat Id di Masjid Istiqlal, Rabu (22/8/18). (Foto: Dok. Setwapres)
ADVERTISEMENT
Khotbah salat Idul Adha di Masjid Istiqlal menyoroti pentingnya silaturahmi, terlebih di tahun politik. Khatib salat, Yusnar Yusuf Rangkuti mengingatkan komunikasi sesama umat Islam yang baik dan intens dapat menghindarkan perpecahan.
ADVERTISEMENT
Sikap ini, lanjut dia, juga dapat mencegah perpecahan antar masyarakat yang berbeda agama.
"Pengamalan silaturahim dalam masa politik, dapat dikatakan sebagai usaha mengantisipasi intoleransi umat beragama. Melalui jalinan silaturahmi ini, kita telah membangkitkan ukhuwah Islamiyah, demi terwujudnya nasionalisme yang kokoh di bumi Indonesia," ujar Yusnar di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Rabu (22/8).
Ia menjelaskan, Muhammad SAW sebagai rosul telah mengajarkan makna persatuan. "Islam melarang keras kekerasan, kezaliman, permusuhan dan intoleransi. Karena Islam adalah agama yang membawa rahmat kepada seluruh alam. Islam adalah Rahmatan lil Alamin," tegasnya.
Yusnar berpendapat, Idul Adha adalah simbol semangat persaudaraan, melalui pemaknaan kurban yang diperagakan oleh Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, ia mengajak umat Islam untuk menghindari perbuatan yang ekstrem, radikal, intoleransi, adu domba dan perpecahan yang berujung pada permusuhan.
"Walau bagaiamana pun, persaudaraan yang kokoh di kalangan Islam akan mampu mencapai kejayaan Islam, kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat umum. Oleh karena itu pula, ukhuwah silaturahim menjadi elemen penting dalam menyatukan umat, dan memastikan keharmonian dalam negara yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur," paparnya.
Ia meminta agar pelajaran penting dari negara lain yang pecah karena isu radikalisme atau politik menjadi pelajaran bagi negara Indonesia, khususnya umat Islam.
Suasana Salat Idul Adha di Masjid Istiqla, Rabu (22/8/2018). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Salat Idul Adha di Masjid Istiqla, Rabu (22/8/2018). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Yusnar mencontohkan dahulu di India terjadi kemunduran karena hilangnya persaudaraan di kalangan antar umat Islam. Keadaan itu berlangsung turun temurun, sehingga mengakibatkan kemunduran Islam di kalangan elit politik, dan kehilangan kekuatan umat.
ADVERTISEMENT
"Sejarah kelam yang dialami berbagai negara akibat dampak dari kurangnya silaturahim, menjadi pelajaran bagi bangsa Indonesia yang sedang di tahun politik ini," pungkasnya.
Salat Idul Adha di Masjid Istiqlal dihadiri Wapres Jusuf Kalla, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Menpora Imam Nahrawi hingga Wakil Ketua DPR Agus Hermanto.