Kill The DJ Laporkan Akun yang Sebarkan Lagunya untuk Kampanye Prabowo

15 Januari 2019 16:14 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Musisi Marzuki Mohamad atau Kill the DJ melaporkan akun @CakKhum yang penyebar video berisi lagu Jogja Istimewa yang diubah liriknya. (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
Musikus Marzuki Mohamad atau Kill The DJ melaporkan akun media sosial @CakKhum yang telah mengunggah dan menyebarkan gubahan lirik lagu Jogja Istimewa untuk kepentingan kampanye Prabowo-Sandi. Juki, sapaan Marzuki, melapor akun media sosial itu ke Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Juki datang ke Polda DIY sekitar pukul 14.30 WIB. Menurut Juki, akun media sosial Instagram @CakKhum melanggar Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta.
“Ya intinya seperti yang saya tulis di Instagram saya tidak terima lagu tersebut dipakai untuk kampanye. Baik itu untuk pasangan Jokowi-Maruf maupun Prabowo-Sandi,” kata Juki, Selasa (15/1).
Lebih lanjut, Juki mengaku keberatan jika lagu yang ditulisnya itu liriknya diubah. Menurut Juki hal tersebut berkaitan dengan nilai historis lagu. Baginya, lagu itu menggambarkan rasa cintanya pada Yogyakarta.
“Keberatannya ya jelas menggunakan lagu itu untuk kepentingan politik," ujar Juki. "Jelas tidak akan saya gunakan lagu itu. Karena lagu itu bagi saya punya historis luar biasa, seperti utang rasa saya kepada Jogjakarta yang saya cintai. Saya tidak akan mengingkari spirit lagu itu hanya untuk kampanye.”
ADVERTISEMENT
Juki mengatakan lagu Jogja Istimewa ditulisnya pada tahun 2010. Pada tahun 2014, dia mengaku pendukung Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla. Namun dia menolak lagunya itu digunakan untuk kepentingan kampanye calon presiden yang dia dukung. Selain untuk kepentingan kampanye, Juki juga emoh jika lagunya dikomersialkan pihak lain dengan mengubah liriknya.
Juki mengatakan laporan terkait lagunya yang digunakan untuk kepentingan kampanye harus ditempuh. Musababnya, pemilik akun Instagram @CakKhum belum juga menyampaikan permintaan maaf.
“Tuntutan dari kemarin ada permintaan maaf resmi. Karena nggak ada dan saya tahu dari media sosial pengaduannya ya, apa yang terjadi di media sosial,” katanya.