Kim Jong-un Disebut "Mengemis" untuk Bertemu Donald Trump

7 Juni 2018 14:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rudolph Giuliani (Foto: AFP/ROBYN BECK)
zoom-in-whitePerbesar
Rudolph Giuliani (Foto: AFP/ROBYN BECK)
ADVERTISEMENT
Salah satu orang dekat Donald Trump mengatakan Kim Jong-un sempat "mengemis" agar pertemuan 12 Juni mendatang di Singapura tetap terlaksana. Alhasil, Amerika Serikat akhirnya melanjutkan rencana pertemuan bersejarah itu setelah sebelumnya sempat dibatalkan.
ADVERTISEMENT
Trump pada Mei sempat menyatakan pertemuan dengan Kim batal dilaksanakan karena Korea Utara tidak menunjukkan itikad baik. Korut masih melontarkan ancaman-ancaman nuklir kepada AS. Pengacara pribadi Donald Trump, Rudolph Giuliani, menceritakan situasi ketika itu.
"Kami katakan, kami tidak akan mengadakan pertemuan dalam kondisi seperti itu," kata Giuliani dalam konferensi bisnis di Tel Aviv, Israel, Rabu (6/6), seperti dikutip AFP.
Kim Jong-un, kata Giuliani, kemudian memohon agar pertemuan itu tetap terlaksana.
"Kim Jong-un, berlutut dan memohon dan mengemis untuk itu, posisi yang memang kau inginkan dilakukan oleh dia," kata Giuliani.
Donald Trump dan Kim Jong-un (Foto: Reuters dan AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Donald Trump dan Kim Jong-un (Foto: Reuters dan AFP)
Belum ada reaksi dari Pyongyang terkait komentar Giuliani tersebut. Mantan Wali Kota New York ini memang bukan bagian dari pemerintah Trump, tapi dia adalah pengacara presiden yang menangani penyelidikan dugaan campur tangan Rusia pada pemilu AS.
ADVERTISEMENT
Dalam wawancara dengan Associated Press, Giuliani mengaku tidak khawatir pernyataannya itu akan merusak suasa pertemuan atau bahkan membuatnya batal. Dia mengatakan, pemimpin Korut harus tahu bahwa AS dalam posisi yang sangat kuat.
"Hal ini menunjukkan bahwa presiden adalah sosok yang kuat. Tidak akan ada negosiasi yang berarti jika kau tidak menerima kenyataan itu," kata Giuliani.
Giuliani mengatakan saat itu Trump tidak punya pilihan selain membatalkan pertemuan dengan Kim setelah Korut menghina Wakil Presiden Mike Pence, Penasihat Keamanan Nasional John Bolton, dan mengancam akan menghancurkan AS dengan nuklir.
"Presiden Trump tidak terima itu. Yang dia lakukan adalah membatalkan pertemuan," kata dia.
Akibat surat pembatalan Trump tersebut, Kim langsung berubah pikiran, menyatakan siap diskusi soal denuklirisasi dan meminta pertemuan tetap dilangsungkan.
ADVERTISEMENT
"Itu yang saya maksud dengan mengemis," kata Giuliani.
Pertemuan pekan depan akan dilaksanakan di hotel Capella, Pulau Sentosa, Singapura.
Saksikan ulasan lengkap kumparan soal pertemuan Kim dan Trump di topik Kopdar Kim-Trump.