Kirana Larasati dan Hanum Rais Ajak Masyarakat Tak Golput

20 Februari 2019 20:39 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Caleg PDIP Kirana Larasati (tengah) dan Caleg PAN Hanum Rais dalam acara diskusi 'Jangan Alergi dengan Politik'. Foto: Efira Tamara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Caleg PDIP Kirana Larasati (tengah) dan Caleg PAN Hanum Rais dalam acara diskusi 'Jangan Alergi dengan Politik'. Foto: Efira Tamara/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemilu 2019 ini menjadi pengalaman pertama bagi artis dan pemain film Kirana Larasati terjun ke dunia politik praktis. Ia maju menjadi caleg DPR RI asal PDIP dengan daerah pemilihan Jawa Barat I (Kota Bandung-Kota Cimahi).
ADVERTISEMENT
Sebagai politikus pendatang baru, Kirana ingin memberi pemahaman ke masyarakat bahwa politik itu bukan hanya terkait pemerintahan dan perebutan kekuasaan. Menurutnya, kekurangpahaman masyarakat terhadap politik membuat angka golput semakin tinggi.
"Kenapa politik penting itulah yang belum paham. Nah, tugas kita sekarang ini adalah yuk kita sama-sama mengajak untuk paham, yuk kenapa sih kita harus berpolitik. Politik itu bukan cuma sekadar di Istana, Gedung DPR, MPR, politik ada di kita semua, hubungan antarmanusia," ujar caleg PDIP Kirana Larasati dalam acara diskusi 'Jangan Alergi dengan Politik' di kafe Yan Kedai Kopi, Jakarta, Rabu (20/2).
Maka dari itu, ia mengimbau masyarakat masyarakat untuk tidak golput pada pemilu 17 Juli 2019 mendatang.
Caleg PDIP Kirana Larasati dan Caleg PAN Hanum Rais dalam acara diskusi 'Jangan Alergi dengan Politik'. Foto: Efira Tamara/kumparan
ADVERTISEMENT
"Karena menurut saya itu kurangnya pemahaman akan pentingnya politik. Kurangnya pemahaman bahwa kopi kita pagi ini, buku pelajaran kita beli besok, kita tiket pesawat yang kita beli lusa, itu semua ditentukan oleh kebijakan politik. Itu sebenarnya yang kurang. Pemahaman-pemahaman sederhana, tapi belum sampai," jelasnya.
Tidak hanya itu, dia juga menyebut, masyarakat memiliki pandangan negatif terhadap politik. Hal ini membuat kepercayaan masyarakat akan wakilnya semakin tergerus dan enggan untuk memilih.
Menurut Kirana, trauma masyarakat dengan orde baru juga dianggap menjadi pemicu golput di masyarakat. Dia menilai masyarakat menjadi tidak percaya dengan suara yang diberikan dalam pemilu.
"Ini bisa saja terjadi karena adanya traumatis misalnya dari zaman orde baru. Saya merasa, saya memilih siapapun enggak akan ada hasilnya, karena yang menang akan itu-itu saja. Itu yang membuat jadi saya enggak usah milih, ngapain saya datang," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya Kirana yang peduli dengan pengetahuan politik di masyarakat. Putri dari Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais, Hanum Rais juga menaruh perhatian terhadap hal yang sama. Di Pileg 2019 ini, Hanum maju sebagai caleg DPRD DIY dapil Sleman Timur.
Penulis buku '99 Cahaya di Langit Eropa' ini ingin mengimbau masyarakat tidak golput saat pemilu. Menurutnya, dengan golput, justru akan membuang kesempatan untuk membawa perubahan melalui pemimpin baru yang nantinya menjabat.
"Kalau seandainya yang bodoh membuat orng-orang yang tidak berkualitas duduk di parlemen ini akan mengancam buat bangsa kita, tapi bagaimana pun, hak golput itu hak Anda, tapi jangan ajak orang," jelas Hanum.