Kisah Ayasha-Putri: dari Seleksi hingga Menari Saman di Asian Games

19 Agustus 2018 15:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tari Saman di Opening Ceremony Asian Games 2018 (Foto: REUTERS/Issei Kato)
zoom-in-whitePerbesar
Tari Saman di Opening Ceremony Asian Games 2018 (Foto: REUTERS/Issei Kato)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tampil menari di pembukaan Asian Games 2018 pasti menjadi kebanggan tersendiri. Seperti Ayasha Waznah Hamidi dan Yuniar Putri Pramesti yang tidak pernah menyangka, akan menjadi bagian dari sejarah Indonesia.
ADVERTISEMENT
Ayasha dan Putri menjadi bagian dari 1.600 siswi yang menampilkan Tari Ratoh Jaroe, sebutan Tari Saman yang ditampilkan penari wanita, pada pembukaan Asian Games 2018 di Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (18/8) malam.
Semua tidak dilalui dengan mudah oleh kedua siswi dari kelas XI SMA Islam Dian Didaktika, Depok itu. Berbagai seleksi harus mereka jalani untuk bisa bergabung menjadi penari di pembukaan Asian Games.
Berawal dari mengisi formulir untuk ikut audisi penari Asian Games bagi kelas X dan XI. Dari 100 orang yang mendaftar, terpilih 50 siswi, hingga menjadi 45 siswi perwakilan dari SMA Islam Dian Didaktika Depok.
“Kita ditawarin buat perform di pembukaan Asian Games tari saman. Kalau misalnya tertarik isi ya, formnya,” kata Ayasha ketika dihubungi kumparan, Minggu (19/8).
ADVERTISEMENT
Sebelum latihan gabungan dengan 1.600-an siswi lainnya, Ayasha dan Putri berlatih di sekolahnya pada April 2018.
Sampai pada awal Juni 2018, mereka mulai latihan menari bersama dengan 1.600 siswi lainnya. Menyatukan 1.600 siswi dari seluruh sekolah di Indonesia bukan hal mudah. Namun, karena dibiasakan latihan bersama semua pun menjadi selaras.
“Mulai latihan gabungan kan di lapangan ABC (di GBK). Terus di situlah kita mulai belajar biar sinkron semuanya, gara-gara terbiasa udah ramai, jadinya sinkron deh,” jelas Ayasha.
Walaupun sudah kompak dan sinkron dengan ribuan penari lainnya. Menghapal gerakan yang cukup banyak dan tidak biasa, menjadi tantangan bagi Putri.
“Paling ngehapalinnya ya, gerakannya, lumayan menantang lebih dari saman biasanya,” kata Putri.
ADVERTISEMENT
Putri pun menghadapi kesulitannya itu dengan terus menerus berlatih. Sampai di mana pun dan kapan pun, ia belajar mengingat gerakannya. Demi kelancarannya dalam mengisi tarian di Asian Games 2018.
“Ya paling nanya teman, di rumah juga latihan, pas sekolah, pas pelajaran kadang suka iseng latihan,” ucap Putri.
Jadwal latihan mereka dilakukan seminggu dua kali, hari Senin dan Rabu. Ada dua pilihan waktu untuk mereka latihan, dari pukul 13.00 WIB sampai 18.00 dan WIB pukul 16.00 WIB hingga 22.00 WIB.
Ayasha Waznah Hamidi, salah seorang penari saman yang meriahkan pembukaan Asian Games di GBK (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Ayasha Waznah Hamidi, salah seorang penari saman yang meriahkan pembukaan Asian Games di GBK (Foto: Dok. Istimewa)
Tempat latihan mereka bukan di tempat yang sejuk apalagi di dalam ruangan. Mereka harus berpanas-panasan di tengah lapangan Gelora Bung Karno (GBK). Saat itu cuaca berada di 34 derajat.
ADVERTISEMENT
“Panas sih. Kan lagi summer juga kan. jadi pas di luar kita latihan siang-siang itu panas banget. Terus kayak udah selesai nari agak pusing, terus abis itu kita nari lagi,” imbuh Ayasha.
Ayasha dan ribuan siswi lain tetap melakukan latihan sampai selesai. Mereka merasa pengorbanan ini dilakukan dengan senang hati untuk Indonesia.
“Dan itu kita ngerasa kayak kita ngelakuin ini buat Indonesia gitu lho. Keren banget rasanya. Kita mau perform buat Asian Games lho,” katanya.
Penari Saman menangis usai tampil di Asian Games 2018. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Penari Saman menangis usai tampil di Asian Games 2018. (Foto: Dok. Istimewa)
Setelah melalui berbagai tantangan dan perjuangan yang dihadapi selama hampir lima bulan, akhirnya mereka tampil sempurna di pembukaan Asian Games 2018 pada Sabtu (18/8). Penonton bersorak-sorai menyambut penampilan 1.600 siswi itu.
ADVERTISEMENT
“Pas pertama kita masuk itu penontonnya kayak Indonesia, Indonesia, Indonesia. Padahal kita belum ngapa-ngapain. Rasanya tuh kita senang banget,” jelas Ayasha.
Yuniar Putri Pramesti, salah seorang penari saman yang meriahkan pembukaan Asian Games di GBK. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Yuniar Putri Pramesti, salah seorang penari saman yang meriahkan pembukaan Asian Games di GBK. (Foto: Dok. Istimewa)
Tangis haru 1.600 siswi pecah saat usai tampil dan mereka diberikan sorak meriah oleh seluruh penonton di GBK. Putri dan teman-teman menangis haru atas apa yang telah terbayarkan selama ini.
“Susah digambarinnya, seneng banget pokoknya, seneng banget, sampai nangis semua deh, pas selesai acara itu semua. Bangga, senang, terharu,” pungkas Putri.