Kisah Bayi Daffa yang Bertahan Hidup Meski Hanya Dikandung 25 Minggu

15 Januari 2018 6:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menggenggam erat sang bayi (ilustrasi). (Foto: Pixabay/trestletech)
zoom-in-whitePerbesar
Menggenggam erat sang bayi (ilustrasi). (Foto: Pixabay/trestletech)
ADVERTISEMENT
Kelahiran Daffa seolah mukjizat bagi Pujianto (26) dan Siti Rodiah (26). Bagaimana tidak? Dokter sudah meminta pasangan muda ini untuk mengikhlaskan anak pertama mereka itu karena diprediksi akan terlahir dalam kondisi tak bernyawa.
ADVERTISEMENT
Penyebabnya, air ketuban di dalam rahim Siti sempat rembes saat usia kandungan baru memasuki 5 bulan. Saat dirawat di rumah sakit, dia justru tak bisa buang air besar dan buang air kecil.
Akhirnya Puji memilih memindahkan Siti ke RS Pelni. Saat itu dokter menyebut air ketuban di dalam rahim Siti sudah kering sehingga anaknya harus dilahirkan sesegera mungkin.
Namun dokter meminta Puji dan Siti mengikhlaskan anak pertama mereka itu karena diperkirakan tak akan bertahan hidup. Tanggal 6 Januari sekitar pukul 20.00 WIB, bayi mereka lahir secara normal tanpa operasi.
"Ternyata Allah mempunyai kehendak lain. Anak saya lahir seperti anak normal. Dia menangis, mata terbuka, dan semua organ tubuh bergerak," kata Puji kepada kumparan (kumparan.com), Minggu (14/1).
ADVERTISEMENT
"Yang tadinya diprediksi tidak bisa bertahan hidup lama, Allah berkata lain, itu yang membuat sekeluarga berubah pikiran," imbuhnya.
Baby Daffa (Foto: Puji Yanto/Kitabisa.com)
zoom-in-whitePerbesar
Baby Daffa (Foto: Puji Yanto/Kitabisa.com)
Bayi yang dinamai Daffa itu terlahir dengan berat 850 gram, dari usia kandungan 25 minggu. Pihak RS Pelni memberikan perawatan semampu mereka karena tidak ada fasilitas Neonatal Intensive Care Unit (NICU) di rumah sakit tersebut. Ajaibnya, Daffa tetap bertahan.
Dia dan keluarga serta teman-temannya langsung mencari rumah sakit yang memiliki fasilitas NICU dan bekerja sama dengan BPJS. Namun, ternyata semua penuh. Hingga 3 hari kemudian, kondisi Daffa drop. Dia tak lagi menangis dan tubuhnya tidak banyak bergerak.
Akhirnya Puji memutuskan memindahkan Daffa ke RSIA Bunda Menteng dan membayar NICU dengan biaya sendiri. Setelah dirawat di NICU, kondisi Daffa kembali membaik.
ADVERTISEMENT
"Setelah dicek di lab, Daffa terkena sakit kuning dan ada infeksi. Tapi dokter Adhi sudah memberikan obat dan menanganinya dengan cepat," tuturnya.
Pada Jumat (12/1), Puji akhirnya mendapat rumah sakit yang menyediakan ruang perawatan NICU dan bekerja sama dengan BPJS, yakni di RSUD Pasar Minggu. Dia langsung memindahkan Daffa ke rumah sakit tersebut.
Kini tim dokter masih fokus meningkatkan gizi Daffa agar berat badannya normal seperti bayi pada umumnya. Dia juga belum diizinkan dijenguk oleh siapapun karena masih ditempatkan di ruang isolasi NICU.
"Saat ini saya masih belum tahu apakah semua biaya perawatan di NICU RSUD Pasar Minggu ditanggung oleh BPJS atau tidak. Kalau dibayar BPJS, campaign Daffa akan saya tutup donasinya," katanya.
Rincian biaya Baby Daffa (Foto: Puji Yanto/Kitabisa.com)
zoom-in-whitePerbesar
Rincian biaya Baby Daffa (Foto: Puji Yanto/Kitabisa.com)
Puji mengatakan, donasi yang sudah terkumpul akan digunakan untuk biaya perawatan Daffa di NICU RSIA Bunda Menteng yang tidak ditanggung oleh BPJS yakni sebesar Rp 37.897.900. Sisanya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan Daffa selama dirawat di NICU RSUD Pasar Minggu.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, saat ini Siti masih dirawat di RS Pelni. Kondisinya yang masih lemah membuatnya harus dirawat intensif di rumah sakit.
"Istri saya belum lihat Daffa, paling saya kasih foto-fotonya aja karena masih dirawat," ujar Puji.
Update informasi mengenai Bayi Daffa dan perkembangannya dapat Anda lihat di sini.
Bagi Anda yang tergerak untuk membantu bayi yang sedang berjuang bertahan hidup ini dapat dilihat melalui tautan berikut: