news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kisah Bayu Anak Jalanan yang Bercita-cita Jadi Pemain Bola dan Akuntan

27 April 2018 15:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bayu dari Tim Garuda Baru. (Foto: Marissa Krestianti/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bayu dari Tim Garuda Baru. (Foto: Marissa Krestianti/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sembilan anak jalanan Indonesia akan berlaga di ajang turnamen sepak bola jalanan, Street Child World Cup (SCWC) 2018, di Moskow, Rusia. Salah satu dari sembilan anak itu, adalah Bayu Pamungkas, asal Banyumas, Jawa tengah.
ADVERTISEMENT
Saat ditemui kumparan (kumparan.com) di Kampus Diakonea Modern (KDM), Bayu, yang juga akan berangkat bersama Somad ke Rusia. Dia bertekad menang dan mengharumkan nama Indonesia di kancah internansional. Tak hanya itu sepulang dari negeri beruang merah, Bayu berniat akan membagikan pengalamannya pada teman-temannya.
"Saya ingin agar Indonesia menang. Sepulangnya dari Rusia, saya ingin berbagi pengalaman dengan teman-teman lainnya," ujar Bayu kepada kumparan, Sabtu (21/4).
Bocah berusia 14 tahun ini adalah murid dari yayasan KDM, dia bercita-cita menjadi pemain bola profesional. Namun ia menuturkan apabila tidak menjadi pemain bola, ia bercita-cita menjadi akuntan.
"Karena hobi juga ngitung. Enak gitu jadi akuntan, suka matematika juga," ujarnya
Tim Garuda Baru. (Foto: Marissa Krestianti/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tim Garuda Baru. (Foto: Marissa Krestianti/kumparan)
Bayu, yang kini duduk di bangku kelas 2 SMP, mengaku senang karena bisa bersekolah di yayasan KDM. Melalui sekolahnya ini ia mendapatkan jalan bermain bola di Rusia dan tergabung di grup Garudu Baru.
ADVERTISEMENT
Gelandang serang tim Garuda Baru ini mengaku banyak mendapat pelajaran saat mengikuti pelatihan menuju Rusia. Menurutnya bukan hanya soal keahlian bermain sepak bola, ia juga mendapat pelajaran seni.
"Soalnya nanti kita juga mengikuti konferensi, dan juga bakal menampilkan tarian dari Betawi, Sumatera Barat, dan Papua," tuturnya.
bayu (Foto: Maulana Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
bayu (Foto: Maulana Ramadhan/kumparan)
Lahir dari keluarga yang sederhana, Bayu tidak menyangka dirinya akan pergi ke Rusia untuk bertanding dengan 23 negara lainnya. Ibunya berkerja di Yayasan KDM untuk menyiapkan makan anak-anak setiap harinya. Sedangkan ayahnya bekerja di salah satu yayasan di Bogor.
Bayu bertemu ayahnya hanya dua minggu sekali bahkan satu bulan sekali. Kedua orang tua bayu sangat mendukung Bayu untuk menjadi pemain bola , meski dahulu ayahnya menginginkannya menjadi pemain bulu tangkis.
ADVERTISEMENT
"Dulu bapak nyuruh aku jadi pemain bulu tangkis karena dulu saya dan bapak suka bermain bulu tangkis, tapi waktu bapak tau aku ikut seleksi SCWC ini bapak dukung aku jadi pemain bola," imbuh Bayu.
"Bapak juga semangatin saya waktu saya pesimis di 18 besar, bapak bilang saya harus optimis bisa bertanding di Rusia," tambahnya.
Bayu sendiri ingin menjadi pemain bola seperti Bambang Pamungkas, yang ia idolakan sejak kecil.
"Pengen kaya Bambang Pamungkas, dulu pernah dilatih juga sama Bambang Pamungkas di Mentari International School, di Jakarta," pungkasnya.