news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kisah Briptu Erlangga saat Digigit Emak-emak Pemotor di Kudus

23 Februari 2018 15:25 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Emak-emak gigit polisi (Foto: Others/ Instagram @sekitarkudus)
zoom-in-whitePerbesar
Emak-emak gigit polisi (Foto: Others/ Instagram @sekitarkudus)
ADVERTISEMENT
Pagi itu ada yang tak biasa di Kudus, Kabupaten di Jawa Tengah, yang terkenal dengan rokok kreteknya. Api membakar mal Matahari dan dan juga membakar emosi emak-emak pengendara motor berinisial ATK.
ADVERTISEMENT
Emosi yang membakar ATK membuatnya nekat mengigigit seorang anggota polisi. Polisi digigit? Agak terdengar aneh. Tetapi, faktanya memang benar ada polisi digigit oleh pengendara motor biasa, Kamis pagi (22/2).
Polisi malang yang digigit ialah Briptu Erlangga Hananda Seto. Usianya masih muda, baru 25 tahun, tapi kesabarannya menghadapi pengendara motor 'ganas' itu patut diapresiasi.
Ibu-ibu di Kudus gigit polisi. (Foto: Facebook/Ferdinansyah)
zoom-in-whitePerbesar
Ibu-ibu di Kudus gigit polisi. (Foto: Facebook/Ferdinansyah)
Kepada kumparan (kumparan.com), Erlangga menuturkan peristiwa yang pertama kali ia alami dalam hidupnya itu. Dengan sedikit mengingat-ingat sembari mengeluarkan sedikit tawa, ia mulai menggelontorkan memori penggigitan tersebut.
"Ya awalnya pagi waktu pengaturan ibu itu datang dari arah Simpang 7 Alun-alun. Iya waktu itu saya tugas ngatur lalu lintas sama penyeberangan. Saya lihat ada ibu-ibu enggak pakai helm," cerita Erlangga, Jumat siang (23/2).
ADVERTISEMENT
"Terus saya hentikan. Saya periksa untuk memperlihatkan kelengkapannya, SIM dan STNK. Terus ibu itu tidak mampu menunjukkan STNK dan SIM," tambah Erlangga.
Kala itu, Erlangga berniat menertibkan ATK . Namun, sayang beribu sayang, niat baik Erlangga tersebut justru dibalas dengan tabrakan sebuah motor. ATK memang membawa STNK, tapi bukan STNK motor yang ia bawa saat kejadian.
"Ya sakit pasti, sempat dipukul-pukul juga," kata Erlangga mengingat rasa saat ditabrak motor ATK.
Derita tabrakan motor kemudian berlangsung ke insiden penggigitan. ATK yang berbaju dan berkerudung biru tua kala itu menarik tangan Erlangga dan langsung mengigitnya. Entah mengapa, ATK memilih jalan menggigit daripada cara lain.
Gigitan ATK itu tak lantas membuat Erlangga marah dan balas mengigit. Ia dengan sabar mengucap kata-kata untuk memberi pengertian pada ATK.
ADVERTISEMENT
"Ya mau ngelawan gimana. Kalau tangan saya palingkan nanti ibu itu jatuh gimana," terang Erlangga yang mempedulikan keselamatan ATK.
ATK saat itu justru terus menggigit. Hasilnya, sakit didera Erlangga dan ada dua luka membekas di tangannya.
"Ya sakit, robek dikit. Ada dua luka, satu memar satu robek dikit," sebut Erlangga.
Mendapati gigitan tersebut, Erlangga hanya bisa bertanya-tanya. Mengapa ibu seusia ATK (45) bisa melakukan aksi demikian.
Bingung dan kaget, itulah suasana hati Erlangga kala itu.
Tak lama berselang, rekan-rekan anggota polisi lain datang membantu menenangkan ATK. Hasilnya, ATK tetap ngeyel tidak mau ditilang dan justru melengos pulang ke rumahnya.
Beruntungnya, polisi berhasil mengantongi STNK yang dibawa ATK saat itu. Tak masalah meskipun bukan STNK yang sebenarnya. Setidaknya ada identitas ATK yang dikantongi polisi.
ADVERTISEMENT
Selepas insiden penggigitan, Erlangga langsung menjalani visum. Tak ada bahaya berarti yang mengancamnya akibat gigitan ATK. Namun, luka bekas gigitan itu masih ada. Gigitan itu semacam kenangan bagi Erlangga bahwa ia pernah digigit oleh pengendara motor.
Tak ada dendam ataupun kemarahan dalam lubuk hati Erlangga. Ia hanya bisa memaklumi dan mengikhlaskan apa yang telah menimpanya. Kini, Erlangga sudah bisa kembali menjalankan tugasnya seperti biasa. Semoga tetap sabar dan membantu masayarakat.