Kisah David Beckham yang Dibully karena Terlalu Fokus Main Bola

30 Maret 2018 19:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
David Beckham bersama Sripun di Semarang. (Foto: Dok. UNICEF/UN0188665/Modola)
zoom-in-whitePerbesar
David Beckham bersama Sripun di Semarang. (Foto: Dok. UNICEF/UN0188665/Modola)
ADVERTISEMENT
Mantan penggawa Manchester United (MU) David Beckham menyempatkan diri berkunjung ke Semarang di sela lawatannya ke Indonesia. Beckham secara khusus menemui Duta Anti-bullying SMPN 17 Semarang, Sri Pundati alias Sripun (15).
ADVERTISEMENT
Pada Selasa (27/3), Beckham mengunjungi Sripun di sekolahnya, bertemu dengan guru serta teman-teman Sripun. Tak lupa dia mengampanyekan anti-bullying kepada para siswa tersebut.
Beckham juga menceritakan salah satu pengalaman tak menyenangkan yang ia alami waktu kecil. Ternyata pria yang kini begitu populer tersebut pernah di-bully di sekolah.
David Beckham bersama Sripun di Semarang. (Foto: Dok. UNICEF/UN0188661/Modola)
zoom-in-whitePerbesar
David Beckham bersama Sripun di Semarang. (Foto: Dok. UNICEF/UN0188661/Modola)
Beckham menjawab pertanyaan Sripun tentang pengalaman bully. "Apakah Kak David pernah di-bully?" tanya Sripun yang masih mengenakan seragam sekolahnya.
"Ya, saya dulu di-bully karena pendiam," jawab Beckham.
Mantan Kapten Timnas Inggris ini telah mencintai sepak bola sejak kecil, sehingga dia sangat fokus pada olahraga tersebut. Beckham tak suka nongkrong bersama teman-teman gaul di sekolahnya, karena itu dia menjadi bahan bully.
"Dulu saya sangat fokus pada sepakbola sehingga tidak bisa nongkrong bersama teman-teman yang keren di sekolah," katanya.
David Beckham bersama Sripun di Semarang. (Foto: Dok. UNICEF/UN0188666/Modola)
zoom-in-whitePerbesar
David Beckham bersama Sripun di Semarang. (Foto: Dok. UNICEF/UN0188666/Modola)
ADVERTISEMENT
Suami Victoria Beckham ini mengaku tidak melaporkan aksi bully tersebut kepada siapa pun karena takut. Baru ketika dewasa dia menyadari bahwa tindakan itu salah. Bullying harus dilawan.
"Ketika saya di-bully saya tidak ceritakan ke siapa pun. Itu salah. Yang benar, seharusnya melapor kepada guru atau orang tua saya. Waktu itu saya takut," ujarnya.
Beckham terus menggalakkan kampanye anti-bullying di berbagai belahan dunia. Dia juga mendukung program agent of change atau agen perubahan yang digagas oleh yayasan Setara Semarang beserta SMPN 17 Semarang yang mengkampanyekan anti-bullying.
Ada 40 siswa terpilih yang menjadi anggota agent of change, yang mana salah satunya adalah Sripun. Beckham begitu tertarik dengan Sripun hingga mengizinkan Instagram Story-nya 'dibajak' oleh Sripun selama satu hari yakni pada Rabu (28/3). Dalam Instagram Story tersebut Sripun menunjukkan momen pertemuannya dengan Beckham dan kegiatannya bersama teman-teman di sekolah.
ADVERTISEMENT