Kisah Dias, Pengemudi Ojek Online yang Berdemo sambil Jualan Kacang

27 Maret 2018 14:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Driver ojol yang jualan kacang saat berdemo. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Driver ojol yang jualan kacang saat berdemo. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Di tengah padatnya massa ojek online yang berdemonstrasi di sepanjang Jalan Medan Merdeka Barat, salah satu pengemudi ojek online, Dias (33) memanfaatkan kesempatan tersebut untuk berjualan sambil ikut berujuk rasa.
ADVERTISEMENT
Tas berbentuk kotak besar di gendong di punggungnya. Di belakang tas itu terdapat tulisan “Bertindak atau Tertindas”. Tangan kanannya membawa beberapa bungkus kacang. Sambil berjalan di antara massa aksi ojek online dia berteriak “Kacang... Kacang...”.
Pria yang datang dari Daan Mogot untuk menjadi bagian dari aksi pengemudi ojek online yang menuntut kenaikan tarif dan legalitas sepeda motor sebagai transportasi umum.
“Saya memang driver khusus Go Send. Jadi ini tas memang sengaja dibawa. Kalau ini kacang dititipin emak. Kata emak 'daripada nyopet lo tong di Monas, mending ini nih jualin kacang',” cerita Dias kepada kumparan (kumparan.com) di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat pada Selasa (27/3).
Menurutnya tulisan yang ada di tasnya adalah bentuk aspirasinya dalam aksi kali ini. Ia juga mengatakan kehadirannya sebagai bentuk solidaritas sesama pengemudi ojek online.
ADVERTISEMENT
Meskipun hari ini dia dan rekan-rekannya sesama pengemudi ojek online mogok menerima order, ia tidak khawatir karena penghasilannya akan berkurang. Menurutnya, hal ini bentuk dari solidaritas sesama pengemudi ojek online.
“Ya, enggak apa-apa, enggak narik sehari. Rezeki kan sudah diatur. Ini bentuk solidaritas juga. Kalau yang lain mau tetap narik ya enggak apa-apa sarannya sih buka atribut aja,” ujarnya.
Ia berharap setelah aksi ini akan ada penyesuaian tarif untuk setiap barang atau tumpangan ojek yang dibawa.
“Ya tarifnya disesuaikan, coba bayangkan kirim barang dari Monas sampai Depok di situ harganya cuma Rp 12.000,” ujarnya.
Saat ini aksi massa masih berlangsung meski hujan mengguyur. Perwakilan dari mereka juga sudah dipersilakan bertemu dengan pihak istana.
ADVERTISEMENT