news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kisah Hope Hicks, Wanita Eks Tangan Kanan Donald Trump

1 Maret 2018 12:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hope Hicks (Foto: AFP/Pool)
zoom-in-whitePerbesar
Hope Hicks (Foto: AFP/Pool)
ADVERTISEMENT
Direktur Komunikasi Gedung Putih, Hope Hicks, resmi menanggalkan jabatannya. Perempuan 29 tahun ini mundur setelah diinterogasi oleh Komisi Intelijen Kongres terkait campur tangan Rusia pada presiden AS 2016 lalu.
ADVERTISEMENT
Nama, Hicks dikenal sebagai orang dekat Trump. Bahkan beberapa pihak menyebut wanita itu adalah tangan kanan sang Presiden.
Hope Hicks (Foto: AFP/Pool)
zoom-in-whitePerbesar
Hope Hicks (Foto: AFP/Pool)
Hicks lahir di kota kecil Greenwich, Connecticut AS, pada 21 Oktober 1988. Sewaktu kecil ia dikenal sebagai bocah yang gemar dunia modeling dan olah raga serta bercita-cita menjadi artis.
Ketika memasuki SMA, perempuan ini aktif dalam beberapa kegiatan olah raga seperti berenang, dayung dan lacrosse.
Dari ketiga cabang tersebut Hicks sangat berbakat di lacrosse. Selain menjadi kapten tim, ia adalah satu-satunya pemain yang mematuhi larangan alkohol.
Hope Hicks (Foto: REUTERS/Carlo Allegri)
zoom-in-whitePerbesar
Hope Hicks (Foto: REUTERS/Carlo Allegri)
"Dia selalu mencoba menjadi pemimpin. Dia menujukkan segala sesuatu melalui perbuatannya," sebut pelatih lacrosse Hicks, Kylie Burchell seperti dikutip dari CQ, Kamis (1/3).
Usai lulus sekolah, Hicks memutuskan kuliah di Southern Methodist University. Lulus pada 2010 lalu, karier politik Hicks dimulai dua tahun setelahnya. Hicks memulai perjalannya dalam dunia kerja saat menjadi humas di perusahaan Zeno Group New York.
ADVERTISEMENT
Bekerja di tempat itu, Hicks banyak berurusan dengan nama-nama tersohor. Salah satu rekanan bisnisnya yang paling terkenal adalah Ivanka Trump.
Di samping soal pekerjaan, perempuan yang pernah menjadi model beberapa iklan ini menjalin persahabatan dekat dengan putri Donald Trump itu.
Ivanka Trump. (Foto: AFP/Ahn Young-joon)
zoom-in-whitePerbesar
Ivanka Trump. (Foto: AFP/Ahn Young-joon)
Persahabatannya dengan Ivanka membuka jalan bagi Hicks untuk bertemu Trump. Saat pertama kali melihat Hicks, Trump mengaku terkesima.
"Dia luar biasa," ucap Trump ketika itu.
Pada Oktober 2014, akhirnya Hicks bergabung dengan perusahaan milik Trump di Trump Tower, New York.
Donald Trump (Foto: REUTERS/Win McNamee)
zoom-in-whitePerbesar
Donald Trump (Foto: REUTERS/Win McNamee)
Pada 2015, walau tak punya pengalaman politik Hicks dimasukkan ke tim kampanye Trump. Tugas pertamanya adalah mendampingi Trump berkampanye di Iowa.
Ia pun ditunjuk sebagai Direktur Pemberitaan dan Media bagi kampanye Donald Trump. Tugas Hicks adalah sebagai penentu media mana saja yang bisa mewawancarai Trump.
ADVERTISEMENT
Selama menjabat posisi tersebut, setiap harinya dia menerima 250 permintaan wawancara. Di samping itu, Hicks juga bertanggung jawab memberikan saran kepada Trump mengenai apa yang harus ditweetnya.
Hope Hicks (Foto: REUTERS/Leah Millis)
zoom-in-whitePerbesar
Hope Hicks (Foto: REUTERS/Leah Millis)
Setelah Trump resmi memenangkan pemilu, pada 22 Desember 2016, Hicks memutuskan untuk menjadi bagian dari pemerintahan.
Permintaan Hicks dikabulkan Trump. Sang orang nomor satu di AS itu membuat jabatan baru yang belum pernah ada sebelumnya khusus untuk Hicks yaitu, Direktur Strategi Komunikasi Gedung Putih.
Pada 16 Agustus 2017, Hicks diinstruksikan untuk mengisi jabatan Direktur Komunikasi Gedung Putih yang ditinggalkan Anthony Scaramucci.
Hope Hicks (Foto: AFP/Pool)
zoom-in-whitePerbesar
Hope Hicks (Foto: AFP/Pool)
Saat bekerja di Gedung Putih dan tim kampanye Trump, selain diinvestigasi terkait keterlibatan Rusia dalam pilpres 2016 lalu, wanita ini disebut sebagai salah pejabat kontroversial.
ADVERTISEMENT
Dia dua kali pernah terlibat skandal cinta terlarang meski sudah memiliki pasangan. Pria yang diduga pernah menjalin hubungan spesial dengan Hicks adalah Manajer Kampanye Trump, Corey Lewandowski dan Kepala Staf Pers Gedung Putih, Rob Porter.