Kisah Iin Menyelamatkan Diri dari Reruntuhan Gedung RS di Palu

1 Oktober 2018 12:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga melintasi bangunan hancur akibat gempa bumi dan Tsunami di Pesisir Talise, Palu, Sulawesi Tengah. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Warga melintasi bangunan hancur akibat gempa bumi dan Tsunami di Pesisir Talise, Palu, Sulawesi Tengah. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Iin (28) didampingi suaminya Hasanudin (30), siang itu menatap sedih ke reruntuhan gedung Rumah Sakit Anuta Pura Palu.
ADVERTISEMENT
Air matanya terus mengalir mengenang kisah memilukan yang menimpa dirinya bersama 6 anggota keluarganya saat gempa berkekuatan 7,4 magnitudo mengguncang Kota Palu, Jumat (28/9) petang.
Peristiwa yang diperkirakan menelan ribuan jiwa itu memporak-porandakan Kota Palu, Kabupaten Sigi, dan Donggala dalam waktu sekejap mata.
Fasilitas publik berupa Rumah Sakit Umum Anuta Pura yang dibangun Pemerintah Kota Palu dengan pinjaman luar negeri Rp 100 miliar ikut roboh.
Di lantai dua, ruang ICU gedung inilah Iin bersama seluruh anggota keluarganya dan keluarga pasien lain serta para perawat dan dokter tertimbun reruntuhan gedung.
"Waktu itu saya sedang menjaga ibu yang dirawat di ICU karena hipertensi," kisah Iin, dikutip dari Antara.
Kondisi usai gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah. (Foto: AFP/OLA GONDRONK)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi usai gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah. (Foto: AFP/OLA GONDRONK)
Ibu kandung Iin, Nilawati (49), dua hari sebelum gempa sudah dirawat di ICU bersama sejumlah pasien lainnya.
ADVERTISEMENT
Pada hari ketiga, orang tua Iin mendapat kunjungan dari sejumlah anggota keluarga yakni kakek dan neneknya, seorang tantenya bernama Hapsah, seorang adik sepupu bernama Yadi, adik kandung bernama Amel, dan ayahnya, Ilyas Jalani (52).
Saat berkumpul inilah tiba-tiba guncangan keras menggetarkan gedung utama RS Anuta Pura Palu yang seketika roboh. Suasana pun panik dan kalut.
"Waktu gedung roboh situasi langsung gelap gulita. Tidak ada sedikit pun cahaya," kata Iin.
Setelah sadar bahwa dirinya tertimpa reruntuhan. Iin pun langsung memecahkan reruntuhan plafon yang menimpa dirinya. Saat itu, Iin mengaku hampir kehilangan pernafasan. Ia sesak karena aroma debu plafon bertebaran ke mana-mana.
Tim medis membantu pasien di luar rumah sakit setelah gempa bumi dan tsunami menghantam Palu. (Foto: AFP/MUHAMMAD RIFKI)
zoom-in-whitePerbesar
Tim medis membantu pasien di luar rumah sakit setelah gempa bumi dan tsunami menghantam Palu. (Foto: AFP/MUHAMMAD RIFKI)
"Saya langsung panggil mama saya. Saya bilang kuatkan hatinya mama. Saya ada di samping mama. Saat itu alhamdulillah mama tidak cedera," katanya.
ADVERTISEMENT
Beberapa saat setelah memecahkan plafon itu tampak ada cahaya merah yang memancar. Namun cahaya itu terhalang kaca. Iin segera memecahkan kaca itu dan ia pun melihat langit yang mulai gelap memasuki malam.
Begitu ia menatap langit, Iin pun meneriaki sanak keluarganya agar tenang. Ia sedang berusaha keluar dari reruntuhan gedung.
"Saya langsung lihat ibu saya. Alhamdulillah tidak masalah hanya tertimpa plafon tapi tidak sampai menyentuh wajah ibu saya karena terhalang dinding ranjang perawatan," katanya.
Saat itulah ia langsung mengambil tindakan dengan mencabut infus yang melekat di lengan ibu Nilawati, memecahkan plafon dan menarik ibunya keluar dari runtuhan.
"Pertama kali keluar itu tante saya. Tapi dia langsung pergi tidak sempat lagi menolong," tutur Iin.
Evakuasi korban gempa di Donggala  (Foto: Dok. ACT)
zoom-in-whitePerbesar
Evakuasi korban gempa di Donggala (Foto: Dok. ACT)
Untuk menyelamatkan anggota keluarga yang lain, Iin dibantu ayahnya, Ilyas Jalani sedangkan adik kandung Iin bernama Amel harus segera ditolong karena terjepit di antara reruntuhan.
ADVERTISEMENT
"Ameeeel di mana kau, teriak saya dan adik saya menjawab di sudut ruang. Ternyata dia sudah ditindis reruntuhan," katanya menceritakan kembali kejadian Jumat lalu.
Adik kandungnya itu pun selamat bersama anggota keluarganya yang lain. Iin meyakini, dirinya bersama sanak keluarganya yang lain selamat karena pertolongan Allah yang Maha kuasa.
Keluarga yang bertempat tinggal di Jalan Cemara 7, Kota Palu, dekat dari rumah sakit itu pun akhirnya selamat dari maut.
Menurut Iin, dalam ruang ICU itu ada beberapa pasien lain yang sedang menjalani perawatan. Dua di antaranya anak-anak.
Kondisi usai gempa di Palu. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi usai gempa di Palu. (Foto: Dok. Istimewa)
Seiingat Iin, satu dari dua anak itu sedang dijaga kedua orang tuanya. Sementara satunya lagi juga dijaga kedua orang tuanya, namun ada satu adik kandung dari pasien itu.
ADVERTISEMENT
"Itu yang saya ingat persis sebelum gempa datang," katanya.
Selain itu juga terdapat tiga perawat yang sedang bertugas petang itu. Iin juga memastikan di ruang ICU Isolasi terdapat beberapa pasien. Namun jumlahnya ia tidak ingat.
Di lantai dua Gedung Anuta Pura selain ruang ICU juga terdapat ruang fisioterapi dan psikologi serta beberapa ruang lainnya.
Namun ruang psikologi dan fisioterapi ini tidak ikut ambruk karena konstruksi gedung tidak saling mengikat antara gedung satu dengan gedung dua. Padahal gedung ini satu kesatuan.
Di lantai tiga dan empat dari gedung tersebut merupakan ruang perawatan kelas. Saat peristiwa itu, juga tidak sedikit pasien yang dirawat.
Gambar dari udara kondisi masjid di tepi pantai kota Palu setelah terkena gempa dan tsunami. (Foto: AFP/JEWEL SAMAD)
zoom-in-whitePerbesar
Gambar dari udara kondisi masjid di tepi pantai kota Palu setelah terkena gempa dan tsunami. (Foto: AFP/JEWEL SAMAD)
Sementara di lantai satu, petang itu sudah kosong dari aktifitas karena ruang ini khusus pelayanan poli yang juga ikut roboh.
ADVERTISEMENT
Di lantai ini juga tempat pelayanan administrasi seperti pendaftaran, rekam medik, apotik, laboratorium dan pelayanan Jamsostek. Petang itu ruangan ini nyaris kosong. Sementara di lantai dasar dijadikan tempat parkir kendaraan.
Umumnya kendaraan yang terparkir di sini sepeda motor milik perawat, sebagian dokter dan mobil pembesuk.
Selain di lantai dasar, pembesuk atau keluarga pasien juga bisa masuk melalui lantai satu. Naik ke ruang ICU dan perawatan dapat menggunakan tangga lift atau tangga darurat.
Iin menyatakan bersyukur bahwa dia dan keluarga berhasil lolos dari maut yang banyak menelan korban di kota Palu.
Data terakhir Mabes Polri hingga malam tadi, ada 1.203 jenazah yang ditemukan. Data ini kemungkinan bertambah karena proses evakuasi terus berlangsung, termasuk evakuasi 20 jenazah oleh PMI pagi tadi.
ADVERTISEMENT